Aksi Protes Kudeta Militer Terus Berlangsung di Myanmar, Jumlah Korban Tewas 248 Orang

- 21 Maret 2021, 14:58 WIB
Seorang perempuan mengangkat tiga jari sebagai aksi protes terhadap kudeta di Myanmar.
Seorang perempuan mengangkat tiga jari sebagai aksi protes terhadap kudeta di Myanmar. /REUTERS

KARAWANGPOST - Para pengunjuk rasa di Myanmar tetap menyuarakan perlawanan terhadap junta militer, meskipun jumlah korban tewas terus bertambah selama aksi berlangsung.

Aparat keamanan tampaknya sama-sama bertekad untuk menolak intervensi dari luar yang menghendaki untuk berkompromi.

Seorang pria tewas dan beberapa lainnya terluka ketika polisi menembaki kelompok yang mendirikan barikade di pusat kota Monywa.

Baca Juga: Baru dirilis, The Falcon and The Winter Soldier Raih Ratting Tertinggi

Demikian dijelaskan seorang dokter ketika kelompok masyarakat menyerukan aksi donor darah di Facebook.

Melansir dari Reuters, kekerasan telah memaksa orang-orang bertekad untuk menolak kembali pemerintahan militer, setelah satu dekade upaya mewujudkan demokrasi semakin menguat.

Para pengunjuk rasa di hampir 20 tempat di seluruh Myanmar melakukan protes dengan menyalakan lilin. Aksi ini berlangsung sejak Sabtu malam hingga Minggu, 21 Maret 2021.

Berdasarkan postingan media sosial, aksi protes terjadi di pusat kota Yangon hingga komunitas kecil di Negara Bagian Kachin di utara dan kota paling selatan Kawthaung.

Sebuah video yang diposting oleh portal berita Mizzima menunjukka ratusan orang di kota Mandalay, termasuk banyak staf medis berjubah putih, berbaris sebelum matahari terbit dalam "protes Fajar".

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x