Presiden Sampaikan Tiga Langkah Fundamental Wujudkan Pembangunan Hijau Global

- 31 Mei 2021, 12:35 WIB
Presiden Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) P4G - Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 digelar di Korea Selatan
Presiden Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) P4G - Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 digelar di Korea Selatan /dok.foto/Biro Humas Kemensetneg/



KARAWANGPOST - Inisiatif P4G Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 tidak bisa dilakukan dengan biasa-biasa saja, melainkan harus dengan cara yang luar biasa sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Pada pidatonya Presiden Joko Widodo menyampaikan, Inisiatif P4G 2030 tidak bisa dilakukan dengan business as usual. Kita harus melakukan dengan cara-cara yang luar biasa.

"Kemitraan antarpemangku kepentingan adalah kunci untuk memastikan aktivitas perekonomian, produksi, dan konsumsi dilakukan secara berkelanjutan," ujar Presiden Joko Widodo, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Ikan Gurami Hibrida Bangkitkan Perikanan di Kabupaten Limahpuluh Kota

Hal tersebut disampaikan Presiden pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) P4G - Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 digelar di Korea Selatan, Minggu, 30 Mei 2021.

Ancaman perubahan iklim dan pandemi COVID-19 mengingatkan seluruh negara untuk lebih serius dalam mengembangkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berketahanan.

Presiden Joko Widodo memandang bahwa langkah-langkah fundamental untuk memastikan tercapainya pembangunan hijau di tataran global harus dilakukan beberapa langkah antara lain:

Baca Juga: Kemenkop UKM Gelar Pelatihan Konten Digital, Market Produk Usaha Mikro Sektor Kuliner

  1. Mewujudkan enabling environment yang mendorong sinergi antara investasi dan penciptaan lapangan kerja dengan pembangunan hijau.
  2. Mendorong inovasi dalam memobilisasi sumber daya pendukung bagi implementasi pertumbuhan hijau. Menurut Presiden Jokowi, ketersediaan dukungan pendanaan dan transfer teknologi merupakan kunci sukses bagi pembangunan hijau, bagi netralitas karbon. Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi.
  3. Setiap negara perlu memperkuat kerja sama konkret yang bisa segera efektif dilaksanakan dan bisa berkelanjutan. Menurutnya, proteksionisme yang berkedok isu lingkungan harus dihindari. Parameter prolingkungan harus jelas, serta dijalankan secara jujur dan transparan.

Kerja sama dan upaya bersama untuk menyelesaikan masalah bersama menjadi syarat fundamental bagi kesuksesan ekonomi hijau, apalagi di saat dunia dalam masa pemulihan pandemi sekarang ini.

"Saya tegaskan bahwa Indonesia berkomitmen tinggi untuk bersama-sama dunia mewujudkan kehidupan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berketahanan," jelas Presiden***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah