KARAWANGPOST - Polisi memukuli seorang jurnalis dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan kecil di ibu kota Republik Demokratik Kongo, Kinshasa.
Itu terjadi pada Rabu 15 September 2021 saat terjadi protes oposisi atas dugaan campur tangan pemilu, kata saksi mata.
Sekitar 20 pengunjuk rasa berkumpul sebagai tanggapan atas seruan pemimpin oposisi Martin Fayulu dan mendapat perlawanan keras dari polisi.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ikuti Tes Pembuatan SIM, Sudah 20 Tahun Mati
Polisi memukuli dan menahan sementara Pasien Ligodi, seorang jurnalis yang bekerja untuk Radio France International (RFI) ketika dia sedang mewawancarai Fayulu.
"Mereka melemparkan saya ke tanah dan mulai memukul saya," kata Ligodi dalam video yang dibagikan di media sosial.
Video yang direkam oleh penyiar France 24 menunjukkan Ligodi diseret ke dalam mobil polisi oleh beberapa petugas bersenjata.
Baca Juga: Hari Kesadaran Nasional: Isi Lengkap Surat Terbuka untuk Nadiem Makarim
RFI mengutuk atas terjadinya kekerasan itu. Dikatakan bahwa Ligodi diinterogasi secara agresif di sebuah mobil polisi sebelum dilempar dari kendaraan saat sedang bergerak.