Pemerintah AS Lakukan Peninjauan Temuan Pandora Papers

- 10 Oktober 2021, 13:49 WIB
Juru Bicara Departemen Luar Negeri As Ned Price
Juru Bicara Departemen Luar Negeri As Ned Price /Instagram/@moorishmovement/

KARAWANGPOST - Amerika Serikat sedang meninjau temuan dokumen keuangan yang bocor yang dikenal sebagai Pandora Papers.

Dalam hal ini pihaknya tidak dalam posisi untuk mengomentari secara spesifik, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan, sebuah kebocoran besar dokumen keuangan diterbitkan oleh beberapa organisasi berita besar pada beberapa minggu lalu.

Hal tersebut diduga adanya keterlibatan para pemimpin dunia yang menyimpan kekayaan rahasia, termasuk Raja Abdullah dari Yordania, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis dan rekan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Sinopsis Film Braven di Bioskop Trans TV Malam Ini: Terjebak dalam Lingkaran Gembong Narkoba

"Kami tentu saja telah melihat pelaporan di Pandora Papers dan kami tidak dalam posisi untuk mengomentari secara khusus temuan yang sedang kami ulas," ungkap Ned Price dalam jumpa persnya, Senin 4 Oktober 2021 lalu.

Pemerintah AS secara aktif berfokus pada penguatan transparansi keuangan dan menyelidiki kemungkinan kegiatan terlarang.

Menurut organisasi berita yang meninjau Pandora Papers, mereka menunjukkan bahwa Raja Abdullah, sekutu dekat AS, menggunakan rekening luar negeri untuk menghabiskan lebih dari $100 juta untuk rumah mewah di Inggris dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Info Jadwal Vaksin Kota Bogor 11 Oktober 2021, Dosis 1 dan 2 Jenis Pfizer dan Sinovac

Istana kerajaan Yordania mengatakan kepemilikan properti raja "tidak biasa atau tidak pantas" dan Abdullah sendiri mengatakan kepada para pemimpin suku bahwa biaya properti dan pengeluaran terkait telah didanai secara pribadi oleh dirinya sendiri, bukan oleh anggaran negara atau kas negara.

Menurut Departemen Luar Negeri, Amerika Serikat adalah satu-satunya penyedia bantuan bilateral terbesar bagi Yordania, memberikan lebih dari $1,5 miliar pada tahun 2020.

Menanggapi pertanyaan spesifik tentang Yordania, penerima bantuan AS yang signifikan, Price mengatakan bantuan AS kepada Amman adalah untuk kepentingan keamanan nasional langsung Amerika Serikat.

“Kami secara hati-hati melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap semua program kami untuk memastikan program tersebut dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,” jelas Ned Price.***

Editor: M Haidar

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x