Lebih lanjut dia menjelaskan tanpa harus melihat fisik tabulampotnya, masyarakat sudah tercerahkan melalui tayangan video dan memahami kelebihan apa yang ingin ditonjolkan oleh peserta lomba.
"Lomba Tabulampot dan tanaman buah langka sama-sama harus mendeskripsikan nama tanaman, lokasi tanaman, pemilik tanaman, dan penjelasan menarik lainnya dalam video rekaman berdurasi maksimal 3 menit," ujarnya.
Sumanto yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jateng itu menyebutkan perlu adanya kreativitas dalam menampilkan karya video yang bisa dilengkapi dengan teks.
Baca Juga: 5 Tips Atasi Insomnia, Kamu Bisa Mewarnai Lho
Termasuk wawancara pemilik tanaman, atau narasi yang disampaikan peserta lomba. "Dengan lomba ini, maka orang yang akan menebang pohon akan berpikir, ternyata buah-buahan ini langka dan rasanya enak," katanya.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jateng Teguh Hadi Prayitno yang menjadi juri dalam lomba tabulampot ini menyatakan, perlombaan ini sangat menarik karena merupakan suatu ajang lomba kreativitas dan inovasi.
"Selain mencari tanaman buah dalam pot yang menarik dan tanaman buah langka yang benar-benar langka, penyajian karya video yang diunggah di Youtube juga harus menarik agar bisa dipahami oleh siapa pun yang melihat," ujarnya.***