Network
KARAWANGPOST - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 15.000 jiwa terpaksa mengungsi akibat gempa bumi di Sulawesi Barat.
“Sebanyak 10 titik pengungsi ada di Majene dan lima titik pengungsi di Mamuju,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati seperti dilansir Antara pada Sabtu 16 Januari.
BNPB juga menyebutkan kalau gempa dengan magnitudo 6,2 pada Jumat 15 Januari kemarin itu telah mengakibatkan korban jiwa. Tercatat ada 46 jiwa yang terdiri atas 37 korban jiwa di Mamuju dan 9 korban lainnya di Majene.
Baca Juga: Sebanyak 3.571 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan
Selain itu, 826 jiwa mengalami luka-luka yang terdiri atas 637 jiwa di Majene dan di Mamuju sebanyak 189 jiwa.
BNPB melaporkan, gempat tersebut mengakibatkan kerugian materil yakni satu unit kantor Danramil rusak, satu unit fasilitas kesehatan rusak, 415 rumah rusak, dan satu minimarket rusak di Kabupaten Majene.
Baca Juga: Tiga Pohon Ganja Ditemukan di Aliran Sungai Ciherang Tasikmalaya
Sementara di Kabupaten Mamuju mengakibat satu unit hotel rusak, satu minimarket rusak, satu unit kantor Gubernur Sulbar, dua unit fasilitas kesehatan, satu unit jembatan rusak, dan satu unit pelabuhan rusak.
Tak hanya itu, gempa juga mengakibatkan tiga titik jalan di Majene putus, jaringan listrik padam dan jaringan seluler putus. Saat ini, listrik dan jaringan seluler kembali pulih. Untuk jalan juga sudah bisa dilalui.***
