Layanan Navigasi Pascagempa di Mamuju Berjalaan Normal

- 16 Januari 2021, 22:21 WIB
Prajurit Batalyon Intai Amfibi (Taifib) 3 Marinir melakukan rapeling dari helikopter saat latihan simulasi pembebasan sandera di Bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (9/12/2020). Simulasi ini sebagai bentuk pelatihan tempur dan kesiapan prajurit Marinir dalam membantu pengamanan objek vital dari berbagai ancaman, salah satunya teror terhadap ruang pengendali lalu lintas udara (ATC). ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/wsj.
Prajurit Batalyon Intai Amfibi (Taifib) 3 Marinir melakukan rapeling dari helikopter saat latihan simulasi pembebasan sandera di Bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (9/12/2020). Simulasi ini sebagai bentuk pelatihan tempur dan kesiapan prajurit Marinir dalam membantu pengamanan objek vital dari berbagai ancaman, salah satunya teror terhadap ruang pengendali lalu lintas udara (ATC). ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/wsj. /OLHA MULALINDA/ANTARA FOTO


KARAWANGPOST
- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan operasional penerbangan di Bandara Tampa Padang-Mamuju tetap berjalan normal setelah gempa bumi dengan magnitudo 6.2 SR di wilayah Majene dan sekitarnya, Sulawesi Barat, pada Kamis, 14 Januari 2021 lalu. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu memastikan penerbangan ke wilayah Sulawesi Barat tetap berjalan normal dengan pengendalian layanan navigasi penerbangan dari AirNav setempat dan AirNav Makassar.

“Dikarenakan terjadi kerusakan pada tower navigasi penerbangan di Bandara Tampa PadangMamuju, pelayanan navigasi penerbangan berupa flight information services diberikan di watch room PKP-PK Bandara Mamuju. Operasional di Bandara Mamuju tetap berjalan normal,” katanya.

Baca Juga: Penyelundupan 7,2 Juta Batang Rokok Ilegal Digagalkan Bea Cukai

Atas pengalihan pelayanan navigasi penerbangan tersebut, Bandar Udara Tampa Padang-Mamuju tetap melayani penerbangan secara normal dan siap melayani penerbangan untuk bantuan logistik, pengerahan personel bantuan dan fasilitas evakuasi.

Adapun, fasilitas bandara yang dapat digunakan ialah landasan sepanjang 2.500 m (declared operation 1.950 m),serta kapasitas apron untuk 7 pesawat. “Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, yaitu bandara, BPPD, TNI dan Polri untuk kedatangan dan pengamanan logistik yang akan didistribusikan.

Baca Juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran, PVMBG: Statusnya Masih Level Waspada

Kami turut prihatin dan berdukacita untuk keluarga para korban. Semoga bencana ini dapat segera terlewati dan terselesaikan dengan baik,” kata Dirjen Novie. Bandara yang terdampak gempa ialah Bandar Udara Tampa Padang - Mamuju dan Bandar Udara Sumarorong - Mamasa.

Secara umum kondisi pegawai serta fasilitas bandar udara tidak terdapat kendala, hanya kerusakan minor pada beberapa fasilitas di bandar udara dan sedang diperbaiki.

Baca Juga: Mandalika Akan Menjadi Destinasi Wisata Sport Tourism 

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x