Pemerintah Perkuat Sistem Riset dan Inovasi Nasional Indonesia Maju 2045

- 29 Januari 2021, 20:22 WIB
Airlangga Hartarto memproyeksikan anggaran pemulihan ekonomi meningkat, namun menurut pelaku usaha bukan itu yang terpenting
Airlangga Hartarto memproyeksikan anggaran pemulihan ekonomi meningkat, namun menurut pelaku usaha bukan itu yang terpenting /Setkab/

Kedua, melengkapi peraturan dan kebijakan sistem inovasi yang mendukung perbaikan sistem IPTEK Inovasi Nasional, serta mengembangkan regulasi beserta insentif yang sesuai untuk mendorong budaya riset dan inovasi.

Ketiga, memperkuat digitalisasi ekonomi untuk meningkatkan rantai pasok (supply chain) dan logistik melalui perbaikan proses komersialisasi riset dan inovasi. Proses ke arah transformasi digital juga akan menciptakan kekuatan pasar, serta sumber daya alam (SDA) milik Indonesia.

“Pasar digitalisasi saat ini senilai 40 miliar dolar AS, dan ini akan naik menjadi 125 miliar dolar AS di 2024. Jadi kita punya SDA di hulu, dan ada digitalisasi di hilirnya,” ujarnya.

Baca Juga: Pantai Pangumbahan Hamparan Pasir Putih Habitat Penyu Laut

Pemerintah percaya bahwa produk riset dan inovasi akan mampu mendorong pergerakan perekonomian dan pelaku usaha secara nyata dalam meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja.

Maka, diperlukan komitmen untuk penguatan sistem inovasi nasional. Strategi pengembangan inovasi nasional juga perlu lebih fokus pada inovasi-inovasi yang menjadi keunggulan komparatif Indonesia dengan negara lainnya, serta dapat mengembangkan generasi penerus yang kreatif dan berjiwa inovator.

Baca Juga: Alhamdulillah... 12 Titik Rest Area Jalan Tol Ini Ada Masjid yang Refresentatif

“Kita juga bisa memanfaatkan para diaspora, sebagai bagian dan aset dari jaringan global, dengan memberi ruang seluas-luasnya kepada mereka untuk berkreasi. Hal ini akan menjadi pintu masuk inovasi dari Indonesia ke dalam global supply chain,” tuturnya.

Tak kalah penting juga, pengembangan riset dan inovasi harus bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi bangsa. Pasalnya, Indonesia terletak di daerah rawan bencana, sehingga perlu terus mengembangkan iptek sebagai sistem peringatan dini dan tanggap bencana. Contohnya, Kemenristek telah mengembangkan Indonesia Tsunami Early Warning System.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Januari, Rumah Tangga Andin dan Al Semakin Retak, Al Mengakui Kesalahannya

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah