Presiden: Food Estate NTT Akan Membangun Ketahanan Pangan Negara Kita

- 24 Februari 2021, 02:34 WIB
Presiden Joko Widodo saat Berpidato pada Kunjungan Kerja Peninjauan Pembangunan Lumbung Pangan Baru di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Presiden Joko Widodo saat Berpidato pada Kunjungan Kerja Peninjauan Pembangunan Lumbung Pangan Baru di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur /dok.foto/Biro Humas Kemensetneg/

KARAWANGPOST - Di sini kita siapkan baru 5.000 hektare di mana yang 3.000 hektare ditanami padi, sedangkan yang 2.000 ditanami jagung. Tapi ke depan akan diperluas lagi menjadi 10.000 hektare.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat melakukan peninjauan pembangunan lumbung pangan baru di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa, 23 Februari 2021,

Kawasan lumbung pangan seluas 5.000 hektare dibagi menjadi dua lahan tanam diantaranya, seluas 3.000 hektare diperuntukkan bagi penanaman padi, sementara 2.000 hektare sisanya diperuntukkan untuk komoditas jagung.

Baca Juga: Warga Karawang Terdampak Tumpahan Minyak Pertamina akan segera Terima Pembayaran Kompensasi

Mulai tahun ini, pemerintah menargetkan pengembangan lebih lanjut dari lumbung pangan tersebut yang nantinya akan mencakup luas lahan keseluruhan mencapai 10.000 hektare.

Lumbung pangan tengah dikembangkan di Kabupaten Sumba Tengah, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan atau di lahan kering. Difasilitasi dengan sumur bor, embung, dan mata air serta sekaligus ikut menyejahterakan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

"Panen padi yang ada di Sumba Tengah ini setahun masih sekali. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai," kata Presiden.

Baca Juga: Berhasil Menjaga Stabilitas Keamanan di Papua, Yonif Para Rider 305 Raih Penghargaan Tinggi Negara

Pengembangan lumbung pangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur masih menemui kendala utama yakni sulitnya ketersediaan sumber air untuk mengairi persawahan.

Oleh karena itu, pemerintah tengah membangun hingga sebanyak 200 sumur bor untuk pengairan sawah di lumbung pangan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Presiden menginstruksikan Menteri PUPR untuk melihat potensi pembangunan waduk di wilayah tersebut yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketersediaan air.

Baca Juga: KRI Bung Tomo-357 Bersandar di Colombo Usai Latihan Bersama di Pakistan

Selain itu pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga memberdayakan masyarakat setempat dalam pengembangan lumbung pangan melalui program padat karya pengolahan tanah dan pembersihan semak belukar untuk lahan seluas 3.650 hektare.

Presiden juga memerintahkan Kementerian Pertanian untuk turut memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) yang sangat dibutuhkan oleh para petani setempat.

Baca Juga: Menkeu: Realisasi Belanja Negara Januari 2021 Rp145,8 Triliun

"Saya rasa kalau ini kita kerjakan saya meyakini food estate yang ada di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan NTT ini akan bisa terbangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita," tutup Presiden.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x