Network
KARAWANGPOST - Ketua DPR RI Puan Maharani berikan tanggapan soal penemuan dugaan pemotongan dana insentif yang diterima oleh tenaga kesehatan.
Puan sangat menyayangkan terkait adanya sejumlah potongan atas penerimaan insentif, pengalihan peruntukan, hingga besaran insentif yang menjadi pertanyaan para nakes.
Dalam keterangan pers yang diberikan oleh Puan pada Jumat 30 Juli 2021, Puan meminta agar insentif para nakes segera dibayarkan.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 31 Juli 2021, Bukti Sudah Diberikan, Mama Sarah Tetap Bela Elsa
“Segera bayarkan insentif untuk nakes yang adalah ujung tombak sekaligus pihak paling berisiko terpapar dalam penanganan Covid-19,” ucap Puan.
Puan juga menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk tidak segera memberikan hak insentif para nakes.
"Mereka bertaruh nyawa dan keluarga serta sandaran bagi rakyat yang terpapar Covid-19. Maka, tidak ada alasan untuk tidak segera memberikan hak insentif mereka,” tutur Puan.
Baca Juga: Markas PBB di Afganistan Diserang, Satu Petugas Keamanan Tewas
Perlu diketahui, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, realisasi pencairan insentif nakes hingga 20 Juli 2021 disebut masih sangat minim.
Pada tahun 2021 ini, insentif baru diterima oleh 50.849 nakes dengan nominal Rp245,01 miliar dari Biaya Operasi kesehatan (BOK).
Baca Juga: Dihantui Varian Delta, AS Kembali Berlakukan Penggunaan Masker
Selain itu, insentif dari Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Bagi Hasil (DBH) baru tersalurkan ke 23.991 nakes dengan nominal Rp1,79 trilliun dari alokasi Rp8,1 triliun.
Puan memberikan respon terkait hal tersebut dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah ketimpangan, dan Puan ingin pemerintah daerah harus lebih gesit menyelesaikan persoalan tersebut.
"Itu timpang sekali. Pemerintah daerah harus lebih gesit dan peduli lagi menyelesaikan persoalan pencairan insentif untuk nakes,” kata Puan.***
