Manfaatkan Limbah Perikanan, KKP Ciptakan Pupuk Hayati Berbasis Rumput Laut

- 20 Agustus 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi - Rumput Laut
Ilustrasi - Rumput Laut /Pexels/Julia Volk/
 
 
KARAWANGPOST - Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rumput laut terbesar dunia. Berbagai riset telah banyak dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk komoditas tersebut.
 
KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menciptakan formula pembuatan pupuk hayati berbasis rumput laut.
 
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) BRSDM juga memanfaatkan limbah perikanan yang selama ini banyak terbuang sebagai bahan pupuk.
 
 
Pupuk sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanaman. Namun, pemakaian pupuk kimia yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi struktur tanah dan tanaman.
 
Untuk itu, KKP bersama BRSDM dan BBRP2BKP ciptakan pupuk hayati yang ramah lingkungan sebagai pengganti pupuk kimia.
 
Pupuk hayati dinilai KKP sebagai produk yang memiliki keunggulan sebagai zat pemacu tumbuh yang dapat meningkatkan jumlah produksi tanaman.
 
 
Selain itu, pupuk hayati juga mampu menghindarkan dari hama sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, memperbaiki kualitas tanaman, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
 
Peneliti BBRP2BKP, Jamal Basmal menjelaskan pupuk hayati berbasis rumput laut akan memberikan manfaat dan peningkatan ekonomi terutama di masa pandemi Covid-19.
 
Manfaat tersebut di antaranya, membuka peluang bisnis pupuk hayati dengan menggunakan bahan baku rumput laut dan limbah pertanian lainnya.
 
 
Tidak hanya itu, pupuk hayati juga dapat digunakan sebagai konsorsium mikroba untuk menjamin ketersediaan unsur hara N-P-K dan melindungi tanaman dari hama dan patogen lainnya.
 
Adapun proses produksi pupuk hayati berbasis rumput laut mudah, sederhana dan aplikatif serta bahan bakunya memanfaatkan sumber daya laut Indonesia yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal.
 
“Diharapkan nantinya produk pupuk hayati yang ramah lingkungan dapat mensubstitusi pupuk kimia. Bahan baku rumput laut yang digunakan untuk produksi pupuk hayati bisa menggalakkan budidaya rumput laut di kalangan petani rumput laut,” ujar Jamal saat menerima Satyalancana Wira Karya dari presiden Joko Widodo melalui Menteri KP pada 17 Agustus 2021.
 
 
Sementara itu, BBRP2BKP juga berhasil menginstal alat produksi pupuk cair hayati berbasis rumput laut Gracilaria pada UMKM Singkoweri, kota Palopo, provinsi Sulawesi Selatan.
 
Kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Bank Indonesia Makassar dan pemerintah kota Palopo, Sulawesi Selatan.
 
Selain itu, BBRP2BKP juga membangun instalasi alat produksi dan produksi pupuk cair hayati BUMDES Desa Batulicin Irigasi.
 
Kegiatan tersebut berlangsung di kabupaten Tanah Bumbu, provinsi Kalimantan Selatan yang juga merupakan hasil kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x