Harus Ada Terobosan Kreatif Kepala Daerah untuk Mempercepat Program Vaksinasi

- 25 Desember 2021, 13:20 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian /Karawangpost/Humas Setkab/Agung



KARAWANGPOST - Pemerintah terus berupaya dan mendorong kepala daerah untuk melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 seluruh daerah di Indonesia.

Dalam pernyataannya Mendagri Tito Karnavian menyebutkan, perlu adanya terobosan-terobosan kreatif dalam rangka mempercepat vaksinasi di Indonesia.

Belajar dari pengalaman daerah-daerah lain yang sudah sukses, seperti DKI di atas 100 persen, Bali yang hampir mencapai 100 persen, kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta,” ungkap Mendagri, Kamis 23 Desember 2021.

Baca Juga: Bentrok Ormas, Dua Pria Tergeletak Bersimbah Darah di Trotoar Jalan Alun-alun Karawang Viral di Medsos

Menepis anggapan tentang kendala rendahnya cakupan vaksin yang dikaitkan dengan kondisi geografis suatu wilayah yang berupa kepulauan.

Mendagri mengungkapkan, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai provinsi kepulauan justru memiliki capaian vaksinasi yang cukup tinggi.

“Bulan lalu saya ke Kepri, Batam tersendiri, Bintan tersendiri, ada pulau terluar di Laut Cina Selatan, Pulau Sekatung, kemudian Kepulauan Anambas, ombaknya besar, tapi capaian vaksinnya tinggi. Padahal pulau terjauh,” ungkapnya.

Baca Juga: Menteri BUMN Dorong Peningkatan Produktivitas Petani di Karawang

Mendagri menjelaskan sejumlah daerah yang berhasil mencapai target vaksinasi karena menggunakan basis administrasi pemerintahan.

Seperti yang dilakukan DKI dan Bali. Di Bali dimulai berbasis banjar (kampung). Setiap kampung ada balai banjar. Sehingga terjadi penyebaran vaksinator di setiap banjar, kampung lebih kecil daripada desa.

Setelah itu kepala banjarnya aktif memanggil masyarakat, siapa yang belum divaksin, dia diundang ke sana. Di sana kecepatan vaksin sangat cepat sekali. Itu juga tidak ada pengumpulan massa, sehingga tidak ada resiko penularan.

Baca Juga: Bis atau Kereta Api? Kendaraan Mode Ganda Pertama di Dunia Beroperasi di Jepang

Di Jakarta dilakukan dengan basis pemerintahan Rukun Warga (RW). Jadi per RW, begitu vaksin datang dibagi sekaligus dengan sarana prasarananya. Kecepatannya lebih tinggi lagi daripada Bali karena berbasis RW.

“Mobilisasinya lebih mudah karena ada tokoh-tokoh masyarakat di RW,” jelas Mendagri.

Cara lain yang dapat dilakukan daerah yakni pelaksanaan berbasis pusat vaksinasi seperti di gelanggang olahraga atau GOR. Dengan dipusatkan di gedung tertentu, maka peserta vaksinasi akan diundang untuk ke lokasi tersebut.

Baca Juga: Rusia denda Google, Meta dan Instagram Jutaan Dollar karena Konten Ilegal

Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan secara mobile, seperti dengan menggunakan kendaraan, lab truck, hingga dengan berbasis kapal untuk daerah kepulauan.

Dengan menggunakan kendaraan, vaksinator dapat masuk ke kampung-kampung dan mendatangi masyarakat yang akan divaksinasi.

“Karena masyarakatnya malas datang, jadi jemput bola. Selain itu door to door, terutama yang lansia. Diharapkan lansia jadi prioritas,” harap Mendagri.***

Editor: M Haidar

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x