BKKBN diminta Fokus Tangani Penurunan Stunting yang Tepat Sasaran

- 11 Januari 2022, 18:06 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo 
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo  /Youtube/Sekretariat Kabinet RI



KARAWANGPOST - BKKBN diminta untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting nasional secara tepat sasaran.

Sehingga percepatan penurunan stunting di tanah air agar target prevalensi sebesar 14 persen di tahun 2024 dapat tercapai.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan, memang kita harus fokus dan kemudian intervensinya harus tepat sasaran.

Baca Juga: Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA siap Beroperasi untuk Mengamati Alam Semesta

"Kami di BKKBN ini yang ditunjuk sebagai pelaksana di lapangan terutama, kami harus mengawal apakah intervensi itu bisa tepat sasaran," ungkap Hasto, Selasa 11 Januari 2021.

Dengan berbagai intervensi yang dilakukan pemerintah, angka stunting yang tercatat sebesar 36,8 di tahun 2007 dapat diturunkan hingga menjadi 24,4 di tahun 2021.

Terdapat dua jenis intervensi yang dilakukan untuk percepatan penurunan stunting, yaitu intervensi sensitif dan intervensi spesifik.

Baca Juga: Update Info Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Anak, Kabupaten Cianjur 11-13 Januari 2022

Intervensi spesifik berkaitan dengan penyebab langsung stunting umumnya di sektor kesehatan sedangkan intervensi sensitif berhubungan dengan penyebab tidak langsung yang dilaksanakan lintas sektor.

"Intervensi, sensitif ini pengaruhnya cukup besar. Tadi Pak Menteri Kesehatan juga menyampaikan, ini 70 persen pengaruhnya, di antaranya adalah lingkungan yang bersih, air bersih tersedia, kemudian kemiskinan, pendidikan, itu adalah faktor-faktor yang sifatnya sensitif,” terang Hasto.

Intervensi spesifik ditujukan kepada ibu sebelum masa kehamilan (remaja putri) dan anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca Juga: Predator Anak Asal Garut Masih Berkeliaran, Aparat Cepat Tangkap!!

Hasto pun mengapresiasi langkah-langkah strategis yang telah dirancang oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan berbagai intervensi spesifik ini.

Saya senang tadi mendengar apa yang disampaikan Pak Menteri Kesehatan banyak sekali langkah-langkah strategis yang di (intervensi) spesifik ini.

"Constraint-constraint-nya sudah sangat dikuasai oleh Pak Menteri Kesehatan dan kemudian dilakukan intervensi di situ, termasuk pemberian ASI, pemberian makanan tambahan, imunisasi, dan sebagainya,” ungkapnya.***

Editor: M Haidar

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x