Kasus DPO Pencabulan di Pesantren Ploso: Kabareskrim Minta Izin Pesantren Shiddiqiyyah Dicabut

- 7 Juli 2022, 22:08 WIB
Kasus DPO Pencabulan di Pesantren Ploso: Kabareskrim Minta Izin Pesantren Shiddiqiyyah Dicabut
Kasus DPO Pencabulan di Pesantren Ploso: Kabareskrim Minta Izin Pesantren Shiddiqiyyah Dicabut /Karawangpost/Ayna

KARAWANGPOST - Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto memberi saran Kementerian Agama (Kemenag) untuk mencabut izin Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso.

Dia juga meminta para orangtua santri menarik putra dan putrinya dari Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso.

Permintaan ini disampaikan Agus menyusul adanya dugaan tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh Moch Subchi Al Tsani alias MSAT, putra dari pimpinan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah terhadap santri.

Baca Juga: Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer Kembali Digulirkan di Karawang Melalui Program Puspa

"Kementerian Agama memberi sanksi pembekuan izin Pondok Pesantre Shiddiqiyyah dan lain-lain," kata Agus Andrianto, Kamis, 7 Juli 2022.

Dukungan masyarakat sangat diharapkan, lanjut Agus, hal tersebut untuk menuntaskan masalah tindak pelecehan seksual.

"Misalnya semua orang tua murid yang ada di ponpes tersebut menarik semua putra-putrinya untuk pindah ke Pondok Pesantren yang lebih aman dari kemungkinan menjadi korban kekerasan seksual," ujarnya.

Baca Juga: PPATK Blokir 300 Rekening Milik ACT, Simak Penjelasannya 

Jenderal bintang tiga Polri ini juga menyayangkan sikap para penghuni Pondok Pesantren yang melindungi Moch Subchi Al Tsani alias MSAT.

Padahal, lanjut dia, seluruh lapisan masyarakat tidak mentolerir tindak pelecehan seksual yang ada di Pondok Pesantren.

"Saya rasa kita semua, khususnya warga Jatim kan tidak mentolerir apa yang dilakukan oleh pelaku kepada santriwati-santriwati yang menjadi korbannya," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Pencabulan Santriwati di Pesantren Depok, 4 Ustad dan 1 Santri Putra Naik Tahap Penyidikan

Menurut Agus, kepolisian beberapa kali telah berupaya menangkap MSAT yang statusnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Namun, upaya penangkapan MSAT dengan cara persuasif tidak membuahkan hasil karena dihalangin oleh pendukungnya.

"Beberapa kali upaya penangkapan dengan berbagai upaya mediasi sudah dilakukan oleh Polres dan Polda, namun ada sekelompok warga yang menghalangi. Bahkan pemilik ponpes, yang notabene orangtua pelaku, justru meminta tidak ditangkap," ujarnya.***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x