KARAWANGPOST - Kerusuhan terjadi setelah pertandingan sepak bola liga BRI Liga 1 antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan di Malang, provinsi Jawa Timur, Indonesia, 2 Oktober 2022.
Dikutip dari Reuters, seorang pejabat pengawasan internal pada Selasa mengatakan, "polisi Indonesia secara salah menggunakan gas air mata di dalam stadion sepak bola untuk membubarkan para penggemar yang rusuh."
Sementara federasi sepak bola melarang dua pejabat klub atas kekacauan yang menewaskan sedikitnya 125 orang.
Baca Juga: Angelina Jolie Beberkan Rincian Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Brad Pitt
Dalam salah satu bencana stadion terburuk di dunia, ratusan penonton hancur ketika mereka mencoba melarikan diri dari stadion yang penuh sesak di Malang, Jawa Timur pada hari Sabtu.
Setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para penggemar yang gelisah dari tim tuan rumah yang kalah, Arema FC, yang telah dituangkan ke lapangan.
Polisi menyebut 125 orang meninggal, sedangkan Dinas Kesehatan Kota Malang menyebutkan 131 orang tewas.
Baca Juga: Chris Martin Terkena Penyakit yang Serius, Coldplay Tunda Tur Pertunjukan
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengatakan, petugas keamanan klub dan ketua panitia penyelenggara akan dilarang dari olahraga seumur hidup, dan klub didenda 250 juta rupiah.
Pejabat dari badan sepak bola dunia FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia akan mengunjungi Indonesia, kata pejabat PSSI lainnya tanpa merinci lebih lanjut.