KKP Manfaatkan Lahan Bekas Tambak Udang untuk Budidaya Nila Salin dengan Nilai Puluhan Miliar Rupiah

- 3 Februari 2024, 01:54 WIB
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono /Karawangpost/Foto/mustapid

 

KARAWANGPOST - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, di bawah kepemimpinan Menteri Sakti Wahyu Trenggono, telah sukses mengubah lahan bekas tambak udang menjadi sumber pendapatan signifikan melalui budidaya ikan nila salin.

Pengembangan ini terjadi melalui modeling klaster budidaya nila salin di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat.

Pada saat kunjungannya ke BLUPPB Karawang, Jumat 2 Febuari 2024, Wahyu menyatakan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari upaya bersama dengan masyarakat tani untuk meningkatkan produksi ikan nila nasional dan mengangkatnya sebagai komoditi strategis dalam persaingan pasar internasional.

Baca Juga: Pemilu 2024: Peserta Pemilu Dilarang Keras Bagikan Semboko Gratis

“Lahan ini awalnya merupakan bekas tambak udang peninggalan jaman orde baru yang sudah tidak produktif, namun kini diubah menjadi lokasi budi daya ikan nila salin setelah melalui revitalisasi,” kata Wahyu Trenggono.

Dengan lahan seluas 36 hektare, program tersebut mengusung modifikasi teknologi budidaya dengan memanfaatkan air payau. Selain memberikan hasil yang positif, metode ini juga memungkinkan panen dalam siklus yang lebih singkat.

Menteri Wahyu menyebutkan, total investasi mencapai Rp76 miliar untuk pembangunan dan budidaya satu siklus, dengan proyeksi pengembalian modal dalam dua tahun atau setelah tiga siklus. Hasil budi daya mencapai 7.070 ton dalam satu siklus, menghasilkan potensi keuntungan mencapai Rp38,8 miliar.

Baca Juga: Ali Fikri: Pengusutan Kasus Eddy Hiariej Tetap dilanjutkan Meski KPK Kalah di Praperadilan

“Klaster budidaya ikan nila salin ini juga menarik perhatian pasar internasional dengan potensi nilai mencapai 13,9 miliar USD. Negara-negara seperti Vietnam dan Filipina telah memulai langkah serupa, dan program ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber ekonomi hijau dalam negeri,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Mustapid

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah