Istana Menilai Kritikan Akademisi untuk Kepala Negara Merupakan Hal Biasa

- 3 Februari 2024, 12:21 WIB
 Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta. /ANTARA/Pradanna Putra Tampi/aa./

KARAWANGPOST - Kritikan akademisi dari berbagai Universitas atau Perguruan Tinggi di Indonesia yang ditujukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bertindak sesuai koridor demokrasi dalam menghadapi Pemilu 2024, dijawab pihak Istana.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menganggap wajar pertarungan opini yang muncul jelang pemilu. Dia juga menyinggung strategi politik partisan.

“Ini tahun politik, jelang pemilu pasti muncul sebuah pertarungan opini, penggiringan opini. Pertarungan opini dalam kontestasi politik adalah sesuatu yang juga wajar. Apalagi kaitannya dengan strategi politik partisan untuk politik elektoral,” kata Ari Dwipayana, kepada media, Jumat 2 Februari 2024.

Baca Juga: Siaran Langsung Qatar vs Uzbekistan, 3 Februari 2024 Pukul 22:30 WIB

Dijelaskannya, bahwa kritikan yang datang dari akademisi itu sebagai kebebasan berbicara dan merupakan hak demokrasi warga negara.

“Berbicara kritikan itu bisa diibaratkan sebagai vitamin untuk memperbaiki kualitas demokrasi,” lanjutnya.

Pihaknya mengaku menghargai perbedaan pendapat. Perbedaan perspektif itu dipandang wajar dalam demokrasi. Demokrasi juga ditandai perbedaan pendapat.

“Bapak Presiden sudah menyampaikan kebebasan berpendapat jadi hak demokrasi,” ungkapnya.

Baca Juga: Siaran Langsung Darmstadt vs Bayer Leverkusen, 3 Februari 2024 Pukul 21:30 WIB

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah