Network
Tuchel terlihat sering bermain 3-4-2-1 atau 3-4-1-2 dalam beberapa pertandingan ini. Ia rajin menggunakan tiga bek dengan memanfaatkan Rudiger, Silva dan Crhistensen di belakang dan membuat pertahanan Chelsea kokoh dan kompak.
Selain itu juga ada Azpilicueta yang berposisi sebagai pemain tengah kanan yang selalu banyak membantu pertahanan The Blues. Selain tiga bek yang kompak, pemain tengah Chelsea kerap membantu pertahanan tim.
Kante dan Jorginho yang saat ini menjadi andalan pelatih terlihat sering sekali membantu pertahanan. Hal itu lah yang membuat jarang sekali ada ruang kosong meski memakai tiga bek.
Baca Juga: Naif Resmi Bubar, Begini Karir Personil Selanjutnya
Selain itu, Tuchel juga sering sekali memaikan pemain yang memiliki kecepatan dan kemampuann individu yang baik. Itu dilakukan untuk mengatasi serangan musuh yang bermain di seperempat lapang musuh.
Hal itulah yang terjadi ketika melawan Real Madrid dalam perhelatan Liga Champions leg pertama. Chelsea berhasi mengeksploitasi sisi pertahanan yang sering ditinggal Marcelo.
Sementara di sisi lain, Arsenal juga sering mengubah formasi. Arteta merasa belum mendapatkan formula yang pas untuk timnya. Maka dari itu, Arsenal sering sekali terlihat naik turun dalam setiap laga.
Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri, Tidak Ada Sholat Ied di Masjid Istiqlal
Dalam lima laga terakhir, terlihat Arteta mengganti formasinya sebanyak empat kali. Hal ini setidaknya akan membuat pemain merasa tidak nyaman dalam berlaga. Selain itu juga Arteta terlalu lambat dalam mengambil keputusan.
Satu hal yang perlu Arteta ingat adalah Arsenal bukan tim coba-coba. Tidak ada yang salah dengan merotasi pemain atau bahkan mengganti formasi, namun menggantinya setiap saat itu agak berlebihan. Terutama akan berpengaruh pada skema dan kekompakan antara pemain.
