Network
Bagi Joshua, kekalahan kedua dalam kariernya merupakan pukulan telak dan menghancurkan harapan pertarungan unifikasi dengan sesama warga Inggris Tyson Fury, pemegang WBC, yang menghadapi petinju Amerika Deontay Wilder di Las Vegas pada 9 Oktober.
Bahkan penggemar Joshua yang paling keras pun harus mengakui bahwa pria itu telah dididik oleh seorang yang terampil yang jarang terlihat mengacak-acak bahkan ketika mengalami luka di atas matanya.
Baca Juga: Jelang Persib kontra Persikabo, Supardi kembali Berlatih dan Kuipers Janji Bekerja Lebih Keras
Joshua memberi penonton sedikit untuk bersorak dan kehabisan ide melawan lawan kidalnya yang unggul sepanjang pertandingan.
“Ini sangat berarti bagi saya. Pertarungan berjalan seperti yang saya harapkan. Ada saat-saat ketika Anthony mendorong saya dengan keras, tetapi itu tidak ada yang istimewa,” kata Usyk seperti yang dikutip dari reuters.
"Saya tidak punya tujuan untuk menjatuhkannya karena tendangan sudut saya mendorong saya untuk tidak melakukan itu. Pada awalnya, saya mencoba memukulnya dengan keras tetapi kemudian saya tetap pada pekerjaan saya."
Baca Juga: Anggota Brimob Gugur saat Kontak Tembak dengan KKB di Papua
Suasana sensasional menyambut para petarung saat mereka berjalan jauh menuju ring, dengan sorak sorai penonton dan kembang api yang meledak ke langit.
Tetapi sejak bel pertama, Joshua tampak tidak yakin apakah akan mencoba mengalahkan lawannya atau mengalahkannya gagal total pada keduanya.
Suasana hening melanda stadion pada ronde pembukaan saat ancaman Usyk menjadi terlalu jelas.
