Tips Mendeteksi Kanker Serviks Sejak Dini, Wanita Perlu Paham Ini

30 September 2021, 22:39 WIB
Tips Mendeteksi Kanker Serviks Sejak Dini, Wanita Perlu Paham Ini /Karawangpost/Pexels/cottonbro

KARAWANGPOST - Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum diderita perempuan Indonesia.

Itu sebabnya, menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sangat penting.

Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini terdiri dari tes HPV, pap smear, dan pemeriksaan IVA.

Baca Juga: Atlet Sepatu Roda Asal Karawang Sumbang Perunggu di PON XX Papua 2021 

Jika hasil dari pemeriksaan tersebut ditemukan sel yang dicurigai sebagai kanker, dokter akan menjadwalkan pasien untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis, seperti biopsi dan kolposkopi.

1. Tes HPV

HPV atau human papilloma virus adalah penyebab kanker serviks paling umum. Hasil tes ini akan membantu dokter untuk mengetahui apabila di tubuh terdapat jenis HPV yang berisiko tinggi berkembang menjadi kanker serviks.

Baca Juga: Sowon Eks GFRIEND dan Chan iKON Bintangi Drama Chiling Co-Habitation

Tes HPV juga dapat mendeteksi apabila ada perubahan sel ke arah kanker atau sel prakanker di area serviks.

Sel prakanker biasanya tidak menimbulkan gejala kanker serviks apa pun. Namun jika dibiarkan, sel tersebut lama-kelamaan bisa berkembang menjadi sel kanker serviks.

Maka, sel prakanker biasanya lebih diangkat sebelum membahayakan dan saat melakukan tes HPV.

Baca Juga: AESPA akan Tampil di Grand Final League of Legends: Wild Rift SEA Championship 2021

Dokter akan mengambil sampel sel dari serviks lalu dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.

2. Pap smear

Tes pap atau Papanicolau sering juga disebut sebagai pap smear. Pada deteksi kanker serviks ini, dokter akan mengambil sampel jaringan dari serviks menggunakan sikat khusus lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa.

Hasil pap smear akan menunjukkan ada atau tidaknya sel abnormal di leher rahim, termasuk sel kanker dan sel yang berisiko berkembang menjadi kanker serviks.

Baca Juga: Manga One Piece 1027 Minggu Ini Terbit, Pertarungan Zorro dan King

3. Pemeriksaan IVA

Pemeriksaan IVA merupakan kepanjangan dari Inspeksi Visual menggunakan Asam Asetat. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi sel prakanker yang ada di leher rahim.

Dibanding dengan jenis pemeriksaan kanker serviks lain, prosedur IVA lebih sederhana. Dokter akan mengoleskan asam asetat ke area serviks lalu melihat apabila ada perubahan di area tersebut.

Jika sel-sel di serviks normal, tidak akan terjadi perubahan setelah dioleskan asam asetat. Sementara, apabila ditemukan ada sel kanker atau prakanker, jaringan akan berubah menjadi putih.

Baca Juga: Rachel Vennya Ungkap Soal Pertengkaran Pacarnya dengan Niko Al Hakim

Pemeriksaan IVA adalah salah satu jenis pemeriksaan kanker serviks yang paling sederhana dan murah untuk dilakukan. Anda dapat menjalaninya di puskesmas terdekat dengan biaya terjangkau.

4. Kolposkopi

Apabila pemeriksaan HPV, pap smear, atau IVA menunjukkan hasil tidak normal, dokter biasanya akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan berupa kolposkopi.

Pada pemeriksaan kolposkopi, dokter akan memeriksa area serviks menggunakan alat bernama kolposkop yang memiliki kaca pembesar.

Baca Juga: Tiga Solusi Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem di Jawa Barat

Alat ini akan memudahkan dokter untuk memeriksa permukaan serviks secara lebih rinci. Apabila saat pemeriksaan dokter mendapati hasil ada sedikit perubahan pada jaringan serviks.

Kamu biasanya akan dijadwalkan untuk melakukan kolposkopi ulang dalam 6-12 bulan setelahnya.

Sementara jika dokter menemukan ada sel prakanker, pemeriksaan lanjutan yang akan dilakukan adalah biopsi.***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler