Hari Ini Peringatan Hari Dokter Nasional, Simak Sejarah Lengkapnya

24 Oktober 2021, 13:50 WIB
Hari Ini Peringatan Hari Dokter Nasional, Simak Sejarah Lengkapnya /Pexels/Mix and Match Studio

KARAWANGPOST - Hari Dokter Nasional diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Itu tidak terlepas dengan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Tak lupa akan jasa para dokter begitupun tahun ini, Indonesia memperingati Hari Dokter Nasional di tanggal 24 Oktober 2021.

Untuk merayakan Hari Dokter Nasional biasanya para dokter menyambutnya dengan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan kedokteran, seperti pengobatan gratis, senam sehat, konsultasi dan kesehatan gratis.

Baca Juga: Hailey Bieber Sampaikan Duka Cita atas Insiden Alec Baldwin

Sejarah Hari Dokter Nasional

Hari Dokter Nasional Resmi terbentuk pada tahun 1950, organisasi Ikatan Dokter Indonesia sejatinya telah lebih dulu lahir jauh sebelum diresmikan. Lahir pada tahun 1911, perkumpulan dokter di nusantara diberi nama Vereniging van Indische Artsen.

Selama kurang lebih 15 tahun dalam dunia kesehatan sebagai tenaga medis, pada tahun 1926, organisasi ini mengalami perubahan nama menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VGI).

Pada tahun 1940, VIG mengadakan kongres di Solo. Kongres menugaskan Prof. Bahder Djohan untuk membina dan memahami istilah baru dalam dunia kedokteran. Tiga tahun, pada masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai.

Baca Juga: Bertahun-tahun di Jakarta, Aktor Laga Yayan Ruhian Cuci Pakaian Sendiri Tanpa Mesin Cuci

Selanjutnya pada 30 Juli 1950, atas usul Dr. Seni Sastromidjojo, PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) dan DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) mengadakan satu pertemuan yang menghasilkan “Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI)”, yang diketuai Dr. Bahder Djohan.

Finalnya tanggal 22-25 September 1950, Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park yang kemudian diresmikan pada bulan Oktober. Dalam muktamar IDI itu, Dr. Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.

Baca Juga: Tayang Perdana, Simak Sinopsis Drakor Jirisan: Kisah Petualangan Jun Ji Hyun dan Joo Ji Hoon

Profesi Dokter Sebagai Bagian Sejarah Perjuangan Bangsa

Sejarah perjalanan dokter memang sangat panjang, begitupun juga ketika berbicara tentang kontribusi dokter di Indonesia. Jauh sebelum organisasi IDI terbentuk, dokter-dokter di tanah air telah mencatatkan dirinya sebagai salah satu pejuang kemanusiaan.

Nama-nama besar seperti dr. Sutomo, Wahidin Sudirohusodo, Tjipto Mangoenkoesomo, dan nama-nama dokter lainnya yang tercatat dalam sejarah tak hanya memerangi penyakit namun juga memerangi kolonialisme di Indonesia.

Kilas balik pasca perjuangan kemerdekaan, momentum profesi dokter di Indonesia pertama kali lahir lewat keputusan Gubernemen No. 22 tentang penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie) pada tanggal 2 Januari 1849.

Baca Juga: Gempa Hari Ini: Laut Enggano Bengkulu Diguncang Gempa

Berdirinya sekolah pendidikan dokter di Indonesia tidak lain karena Pemerintah Hindia Belanda yang saat itu kewalahan melawan wabah malaria.

Sejumlah 12 siswa diluluskan dan diberi gelar 'Dokter Djawa' setelah menempuh pendidikan selama dua tahun. Meski diberi gelar, lulusan-lulusan dokter hanya dipekerjakan sebagai 'mantri cacar'.

Lewat perjalanan yang panjang, barulah pada tahun 1898, sekolah pendidikan dokter yang tidak didirikan dengan nama STOVIA. Dari sinilah dimulainya dokter-dokter pejuang kemerdekaan.

Baca Juga: Terharu, Vin Diesel Gantikan Paul Walker pada Pernikahan Meadow Walker

Salah satunya adalah dr. Sutomo, ia bersama Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo dan RT Ario Tirtokusumo mendirikan Boedi Oetomo.

Para pendiri Boedi Oetomo merasa bahwa untuk bisa lebih maju, maka bidang yang harus menjadi perhatian utama adalah pendidikan dan pengajaran.

Organisasi ini punya ciri sebagai sebuah organisasi modern yaitu punya pemimpin, ideologi dan anggota yang jelas. Motif itu diikuti oleh banyak organisasi lain yang membawa pengaruh terhadap perubahan sosial politik.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Minggu 24 Oktober 2021: Saksikan The Last Stand dan Step Dogs

Selanjutnya adalah dr. Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dan Suwardi Suryaningrat. Tiga tokoh intelek pendiri Indische Partij. Pendirian partai ini bertujuan untuk mempersiapkan kehidupan bangsa Indonesia yang merdeka.

Berpedoman dengan semboyan Hindia for Hindia , yang berarti Indonesia hanya memandang orang-orang yang menetap dan bertempat tinggal di Indonesia tanpa dan tanpa memandang apapun jenis bangsanya.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: promkes.kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler