Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Ini Dasar dan Hikmahnya

- 6 April 2021, 21:51 WIB
Ilustrasi ziarah kubur.
Ilustrasi ziarah kubur. /Luluul Isnainiyah/Trenggalekpedia.com

KARAWANGPOST - Ziarah kubur sudah menjadi tradisi saat menjelang bulan suci Ramadhan atau di penghujung bulan Syaban.

Sebagian orang menganggap kalau ziarah kubur menjadi semacam kewajiban yang bila ditinggalkan serasa ada yang kurang dalam melangkahkan kaki, guna menyongsong puasa Ramadhan.

Dilansir dari islam.nu.or.id disebutkan, pada masa awal-awal Islam Rasulullah SAW memang pernah melarang umat Islam berziarah ke kuburan, mengingat kondisi keimanan mereka pada saat itu masih lemah.

Baca Juga: BMKG: Siklon Tropis Seroja Bergerak Menjauh

Alasan pelarangan ziarah saat itu, karena kondisi sosiologis masyarakat Arab masa itu pola pikirnya masih didominasi dengan kemusyrikan dan kepercayaan kepada para dewa dan sesembahan.

Ketika itu, Rasulullah SAW mengkhawatirkan terjadinya kesalahpahaman ketika mereka mengunjungi kubur, baik dalam berperilaku maupun dalam berdo’a.

Namun seiring berjalannya waktu, alasan ini semakin tidak kontekstual dan Rasulullah akhirnya memperbolehkan berziarah kubur.

Baca Juga: Update Covid-19 di Karawang, Selasa 6 April Ada 16.261 Orang Sembuh, Kasus Kematian Bertambah

Hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Nabi Muhammad SAW telah memberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! Karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.

Halaman:

Editor: Ali Hasan

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x