KARAWANGPOST - Sebagian besar layar perangkat elektronik dibuat dengan teknologi light-emitting diode (LED), salah satu sumber cahaya biru, aspek yang dapat mengganggu irama sirkadian atau irama tidur tubuh.
Melansir dari sleep, meskipun cahaya biru ada di sekitar kita seperti matahari, tapi lain hal jika kita mendapatkan terlalu banyak cahaya biru sebelum waktu tidur, itu akan menjadi masalah.
Kacamata anti radiasi atau pemblokir cahaya biru, memiliki lensa yang dirancang khusus untuk mengurangi cahaya biru sekaligus memungkinkan spektrum cahaya lainnya untuk masuk dan mengganggu mata.
Baca Juga: Suryacipta Dukung Percepatan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Kawasan Industri
Sinar matahari sebenarnya adalah salah satu sumber cahaya biru terbesar, yang cukup berpengaruh ke siklus tidur-bangun seseorang.
Saat matahari terbenam, otak kita mendapat sinyal waktunya melatonin. Tetapi jika kita terbiasa menggulir ponsel sebelum tidur, cahaya biru dari layar kita dapat memberi sinyal ke otak bahwa ini belum waktunya mengantuk, seiring waktu, hal ini bisa menjadi masalah.
Baca Juga: Posko THR 2021 Kemnaker, Terima Pengaduan Perusahaan Bandel tidak bayar THR
Kacamata penangkal cahaya biru ini sebetulnya bsnyak mendapat reputasi buruk karena bisa menyebabkan gangguan tidur. Itu karena tidak ada penelitian jangka panjang yang mengamati kacamata pemblokir cahaya biru.
Dr. Bhavna Sharma , ahli dalam pengobatan tidur dan Associate Program Director of Pulmonary and Critical Care di Einstein Medical Center Philadelphia mengatakan bahwa:
Sebuah penelitian terhadap 20 orang dewasa pengguna kacamata pemblokir biru tiga jam sebelum tidur secara signifikan dapat meningkatkan kualitas tidur dan suasana hati dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak menggunakan.***