Definisi Cancel Culture Serta Situasi Media Sosial di Era Digital

- 7 September 2021, 23:02 WIB
Definisi Cancel Culture Serta Situasi Media Sosial di Era Digital
Definisi Cancel Culture Serta Situasi Media Sosial di Era Digital /Karawangpost/Pixabay art by Viarami

Ia menulis, “Mungkin referensi pertama untuk istilah ‘meng-cancel’ seseorang berasal dari film tahun 1991 berjudul New Jack City di mana Wesley Snipes bermain sebagai seorang gangster bernama Nino Brown.

Dalam satu adegan, setelah kekasihnya menangis karena semua kekerasan yang disebabkan olehnya, Nino mencampakkan pacarnya dengan berkata, "Cancel that b*tch. I’ll buy another one".

Baca Juga: Karawang Terapkan PPKM Level 2, Pembelajaran Tatap Muka Segera Dimulai

Sejak itu pemakaian istilah cancel menjadi populer dipakai oleh kaum kulit hitam di Twitter yang awalnya dipakai sebagai becanda namun akhirnya menjadi serius ketika istilah ini diarahkan pada public figure yang dianggap problematik.

Umumnya, seseorang kena cancel karena perbuatan atau perkataan yang berkaitan dengan seksual dan SARA (Suku, Agama, Ras, Antar golongan), namun bisa juga akibat perseteruan antara public figure yang melibatkan penggemar mereka.

Daftar public figure yang pernah merasakan cancel culture sudah banyak sekali, salah satu contohnya adalah Lea Michele yang dituduh rasis oleh bekas lawan mainnya di Glee, J.K. Rowling.

Baca Juga: Proyek Jalan Puncak Sempur Karawang Habiskan Miliaran Rupiah

Glee yang dituduh transfobik dan problematik oleh para penggemar Harry Potter, dan Suga BTS yang salah satu lagu solonya mengandung bagian kontroversial.

Dalam perkembangannya, cancel culture pun tak hanya bisa menimpa sosok orang terkenal seperti public figure dan social media influencer saja.

Tapi juga bisa terjadi pada siapa pun di internet, termasuk kamu, meskipun skalanya tentu berbeda-beda. “Ah, tapi kan saya tidak pernah berbuat atau komentar yang aneh-aneh,” pikirmu.

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah