Penelitian UNSW, Wanita Sering Unggah Foto Selfi Sexy Menandakan Sedang Kesusahan Ekonomi

- 4 Oktober 2021, 10:34 WIB
Ilistrasi - Berfoto Selfie
Ilistrasi - Berfoto Selfie /Pexels/Anna Tarazevich/

KARAWANGPOST - Banyaknya Foto wanita berpose sensual yang berseliweran di media sosial membuat para peneliti dari University of New South Wales (UNSW) di Australia, tertarik untuk melakukan penelitian. 

Seksualitas perempuan meningkat, dan para sarjana UNSW meneliti, apakah tren ini mencerminkan bentuk penindasan gender atau sebuah ekspresi daya saing kaum perempuan. 
 
Dalam penelitian itu, merepresentasikan persaingan status lokal dengan ketimpangan ekonomi, menunjukkan bahwa seksualisasi perempuan dan peningkatan penampilan fisik paling umum terjadi di lingkungan yang tidak setara secara ekonomi. 
 
 
Kami tidak menemukan hubungan dengan penindasan gender. Analisis eksplorasi menunjukkan bahwa hubungan antara ketimpangan ekonomi dan seksualisasi lebih kuat di negara maju. 
 
Temuan ini memiliki implikasi penting, Seksualitas menjadi sebuah bentuk expresi sebagai respons terhadap kondisi ekonomi tetapi tidak sesuai dengan subordinasi perempuan. 
 
Hasil ini meningkatkan kemungkinan bahwa seksualisasi dapat menjadi penanda pendakian hierarki sosial di antara perempuan dalam persaingan status di lingkungan.
 
 
Tim peneliti dari UNSW kemudian mengumpulkan 68.562 foto sensual yang diunggah di media sosial seperti Twitter dan Instagram. Foto-foto tersebut terkumpul dari 113 negara, termasuk Indonesia.
 
Dengan menggunakan tag sexy, hot, dan kata-kata sensual lainnya, tim peneliti berhasil mengumpulkan foto-foto dan melacak lokasi pengunggah foto tersebut. 
 
Setelah mendapatkan lokasi pengunggah, tim peneliti kemudian mencari data tentang informasi di lokasi tersebut, baik persoalan gender maupun ekonomi.
 
 
Dari penelitian ini, menemukan fakta jika para wanita yang gemar selfie sensual ternyata kebanyakan berada di wilayah yang memiliki ketimpangan ekonomi.
 
Dr Khandis Blake, pemimpin tim peneliti mengatakan jika temuannya ini ternyata berbeda dengan perkiraannya sebelumnya.
 
Sebelumnya ia menyangka jika mereka yang suka berselfie seksi kebanyakan dari negara maju. Ternyata sebaliknya, Dibandingkan perkotaan, daerah dengan tingkat ekonomi rendah ternyata lebih banyak berkontribusi foto-foto sensual di sosial media.
 
 
Menurut Dr Khandis Blake, ketimpangan ekonomi di berbagai daerah menjadikan banyak wanita gelisah dengan status sosialnya.
 
Untuk “menyelamatkan” status sosialnya, wanita akan lebih berani mempertontonkan seksualitas guna menaikkan pamor.
 
 
Dr Khandis Blake lebih lanjut menjelaskan, selfie seksi bisa menjadi senjata para wanita untuk meningkatkan perekoniman, dengan berharap mendapatkan pasangan pria yang memiliki kondisi ekonomi yang lebih baik.
 
Selain itu, selfie seksi juga menjadi pilihan untuk meningkatkan popularitas tanpa dengan mengeluarkan banyak anggaran.
 
Di Instagram misalnya, banyak yang berani berpose seksi untuk meningkatkan popularitas. Popularitas tersebut kemudian digunakan sebagai kekuatan endorsement untuk menghasilkan uang.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x