Network
KARAWANGPOST - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, akan menyajikan makanan dan cemilan yang diproduksi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu saat acara kedinasan.
Bupati Anne Ratna Mustika atau yang akrab disapa Ambu Anne mengatakan. nantinya saat rapat secara internal maupun eksternal atau saat menerima tamu dari luar, konsumsi yang tersedia adalah makanan atau cemilan produk UMKM Purwakarta. menurut keterangannya pada Jumat 22 Januari 2021.
Hal tersebut dilakukan untuk membantu menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat, sekaligus mempromosikan makanan dan cemilan produk UMKM Purwakarta.
Baca Juga: Pemkab Purwakarta Stop Pembangunan Gedung Tanpa Izin
Menurut Ambu Anne, pandemi COVID-19 ini hampir memukul semua sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi.
Ia mengatakan, dikeluarkannya kebijakan menyajikan makanan dan cemilan tamu kedinasan itu sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi di wilayah Purwakarta.
"Kami juga melakukan upaya lainnya dalam memasarkan produk-produk UMKM salah satunya bekerja sama dengan perusahaan minimarket serta galeri ataupun outlet oleh-oleh," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Purwakarta Proyeksikan Sekolah Ekologi
Ambu Anne juga menyampaikan, kalau saat ini pelaku UMKM diarahkan untuk memanfaatkan aplikasi perdagangan elektronik (e-commerce) lokal bernama Toko Purwakarta (Topur).
Hingga saat ini sudah ada lebih dari 28 produk UMKM lokal yang telah dipasarkan di minimarket ataupun pusat oleh-oleh lainnya di Purwakarta diantaranya di outlet Galeri Menong.
Baca Juga: Penemuan Mayat Perempuan Setengah Bugil, Ini Kata Kapolres Karawang
"Fokus kami ke depan, itu lebih pada upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19. Khususnya mereka yang selama ini bergelut di sektor UMKM yang selama ini menjadi urat nadi perekonomian masyarakat,"ujarnya.
Sementara itu, sesuai dengan data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Purwakarta, saat ini di Purwakarta terdapat sekitar 8.000 pelaku UMKM.
Para pelaku usaha ini tersebar hampir di seluruh desa di 17 kecamatan yang ada, dengan mayoritas pelaku UMKM yang begerak di sektor makanan dan minuman.***
