Tiga Poin Utama Game Changer Kebijakan Pemulihan Ekonomi Indonesia

- 3 April 2021, 02:27 WIB
Ilustrasi - Pengusaha dan Perbankan
Ilustrasi - Pengusaha dan Perbankan /Pixabay/ccfb/

KARAWANGPOST - Tiga poin utama menjadi upaya Pemerintah untuk menyiapkan kerangka kebijakan pemulihan ekonomi (PEN) atau bisa disebut Game Changer.

Intervensi kesehatan, survival and recovery kit dan reformasi struktural itulah tiga poin utama dalam kerangka kebijakan Game Changer.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, saat menjadi pembicara dalam Diskusi Panel Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional bertempat di Ballroom Hotel Shangrila Surabaya, Kamis 1 Maret 2021, menjelaskan tiga poin tersebut antara lain:

Baca Juga: Viral Perempuan Ngamuk Tebas Tiang Pakai Golok, Petugas PLN Kabur

  1. Intervensi kesehatan vaksinasi gratis adalah salah satu bentuknya.
  2. APBN akan tetap fleksibel menjadi alat pemulihan ekonomi.
  3. Reformasi struktural, undang-undang cipta kerja, penyediaan lapangan kerja, lalu kalau sekarang kita membuat berbagai macam reformasi itu tujuannya adalah supaya Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Pemerintah memberikan dukungan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan korporasi, tidak hanya subsidi bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan non KUR,  Pemerintah juga menyediakan penjaminan bagi perbankan untuk pinjaman UMKM dan korporasi.

Ini semua adalah landasan yang disiapkan oleh pemerintah supaya kegiatan ekonomi ada confidence baru. Pengusaha untuk meminjam ke bank, bank confidence untuk menyalurkan kredit, dijamin oleh pemerintah.

Baca Juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis Lansia Jelang Bulan Suci Ramadan

"Berikutnya, pajak akan memberikan seperangkat insentif usaha untuk mendukung cash flow, supaya kegiatan ekonomi bergulir lagi,”ungkap Wamenkeu.

PEN atau Game Changer akan terus dilakukan dengan angle utama memperkuat konsumsi masyarakat. PEN terus akan digelontorkan untuk memperbaiki konsumsi masyarakat, memperkuat dan mendorong konsumsi pemerintah, serta mendorong investasi sektor publik.

Kemenkeu dengan BI dengan OJK dengan LPS melakukan sinergi otoritas fiskal, moneter, legislatif dan juga masyarakat.

Ini menjadi kunci penting dunia usaha yakin bahwa kami dari otoritas fiskal, moneter, legislatif dan juga masyarakat memperhatikan terus kondisi ekonomi dan selalu berupaya mencari yang terbaik. "Ini salah satu bentuknya adalah sosialisasi yang kita lakukan pada hari ini,” jelas Wamenkeu.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah