Antisipasi Berbagai Pengaruh Pemerintah Siapkan Bantuan Pangan Tahun 2024

8 November 2023, 12:47 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  /Karawangpost/Instagram/@airlanggahartarto.official

KARAWANGPOST - Pemerintah perlu melakukan antisipasi berbagai pengaruhnya terhadap ekonomi domestik menjaga stabilitas harga di pasaran.

Langkah tersebut sebagai langkah menghadapi kondisi global yang masih penuh tantangan dan prediksi El Nino yang masih harus terus diwaspadai hingga periode Februari 2024.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah melakukan Rapat Internal terkait Penyaluran Bantuan Pangan di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa 7 November 2023.

Baca Juga: Warga Mekarjati Karawang Terima Bansos Beras 10 Kg, Pemerintah: Akan Perpanjang Bansos Beras hingga 2024

Pemerintah tentunya akan terus berupaya menjaga daya beli masyarakat, yang dilakukan melalui penambahan bantuan sosial dan memastikan penyalurannya tepat sasaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, penanganan stunting juga menjadi salah satu fokus untuk segera dilaksanakan.

“Tadi disampaikan bahwa saat sekarang kondisi Bulog per 2 november 2023 stoknya 1.442.945 ton. Dan penyaluran bantuan pangan di bulan September itu 94,95% dan di bulan Oktober 94,89%, November di 18,45%, dan kita masih ada di bulan Desember,” ujar Airlangga.

Baca Juga: Bareskrim Polri Ringkus Jaringan Pengedar Dollar AS dan Rupiah Palsu di Purwakarta

Airlangga menyebutkan, terdapat kebutuhan tambahan anggaran dari Bulog, yaitu untuk tahap pertama butuh biaya sekitar Rp7,9 triliun, tahap kedua Rp8,4 triliun, dan ada tambahan terkait dengan untuk distribusi dan lainnya sebesar Rp2,8 triliun, sehingga totalnya sejumlah Rp19,1 triliun.

Selain perlu dilakukan percepatan pembayaran tagihan Bulog oleh Kementerian Keuangan, rapat juga membahas usulan terkait dengan insentif yang bisa diberikan Pemerintah, terutama untuk pembebasan bea masuk beras.

“Kita ketahui bersama bahwa pembebasan bea masuk dengan tarif spesifik Rp450/kg. Ini kita lakukan insentif berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Nanti badan pangan akan menyiapkan itu untuk BMDTP, yang nanti akan diberikan oleh Kementerian Keuangan,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Kemlu RI Bantah Tudingan Israel bahwa RS Indonesia di Gaza Tampung Militan Hamas

Selain itu, terkait bantuan pangan di tahun 2024, Presiden Joko Widodo telah menyetujui bahwa bantuan pangan beras dan bantuan penanganan stunting akan diberikan selama 6 bulan, yakni pada bulan Januari-Juni 2024.

Bantuan beras yang akan diberikan yakni sebanyak 10kg kepada 22.004.077 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Sedangkan untuk bantuan stunting, akan diberikan kepada 1.446.089 Keluarga Risiko Stunting (KRS) dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Bantuan stunting tersebut sejumlah Rp446,242 miliar per kuartalnya atau sekitar Rp892 miliar di semester pertama tahun depan.***

Editor: M Haidar

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler