Adanya Bendungan, Indonesia Surplus Beras 3 Juta Ton dan Tidak Impor Lagi

- 20 Juni 2022, 11:30 WIB
Presiden Joko Widodo berdiskusi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, saat meninjau Bendungan Sindagheula di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada Jumat, 17 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev.
Presiden Joko Widodo berdiskusi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, saat meninjau Bendungan Sindagheula di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada Jumat, 17 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev. /presidenri.go.id/

KARAWANGPOST - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 61 bendungan akan selesai pada tahun 2024.

Dengan selesainya target pembangunan bendungan tersebut, suplai air irigasi ke lahan pertanian di Indonesia bertambah dan diharapkan Indonesia bisa memenuhi stok pangan nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan adanya bendungan di seluruh Indonesia telah meningkatkan hasil produksi beras secara nasional. Indonesia surplus beras sekitar 3 juta ton dan sudah tidak mengimpor beras lagi.

Baca Juga: PUPR Bangun Infrastruktur Terpadu di Kawasan Wisata Borobudur

“(Kehadiran bendungan) meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang sekarang ini rata-rata nasional BPS sebesar 147% dengan air irigasi dari 231 bendungan. Dengan adanya tambahan 61 bendungan bisa kita naikkan IP menjadi 200%,” ujar Menteri Basuki saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Bendungan Sindangheula, Minggu, 19 Juni 2022.

Basuki berharap 29 bendungan yang sudah tuntas pembangunannya dan 32 bendungan yang masih dalam pembangunan dapat meningkatkan indeks pertanaman menjadi 200 persen, serta produksi beras nasional pada tahun 2045 dapat mencapai 40 juta ton dan Indonesia bisa surplus beras hingga 10 juta ton.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan yang juga menjadi Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, Pemerintah mempunyai 2 (dua) strategi utama yaitu meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman untuk meningkatkan produktivitas pertanian pangan.

Baca Juga: Jadwal TV ANTV Senin 20 Juni 2022: Ada Mega Bollywood, Gopi, Gangaa dan Menembus Mata Batin The Series

"Meningkatkan indeks pertanaman dari 143% menjadi 200% dengan menyediakan tambahan pasokan air irigasi melalui pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2024. Hingga 2015, layanan air irigasi dari 231 bendungan mencapai 10,6% (761 ribu ha). Dengan tambahan 61 bendungan pada 2024 maka layanan air irigasi dari 292 bendungan akan mencapai 19,3% (1,4 juta ha sawah irigasi)," kata Endra.

Halaman:

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x