Hari Tani Nasional ke-63, Generasi Muda Ogah Usaha Pertanian Sebab Tidak Menguntungkan

- 26 September 2023, 05:33 WIB
Ilustrasi - Petani tanam padi
Ilustrasi - Petani tanam padi /Karawangpost/Pexels/Rattasat

Ia menilai solusi dari masalah tersebut adalah usaha tani harus dijamin untung. Rumus dasarnya, menurut HKTI, biaya pokok produksi harus diturunkan dan hasil produksi dijamin dibeli dengan minimal 30 persen dari biaya pokok produksi.

Tersedianya pupuk yang murah menjadi hal utama untuk menekan biaya pokok produksi usaha tani.

"Tentunya selain murah juga ketersediaannya dijamin saar dibutuhkan. Minimal pupuk murah dan selalu tersedia ini untuk jenis urea," kata Fadli.

Baca Juga: Antisipasi Kebakaran Sampah, Dandim 0604 Karawang Cek Kondisi TPA Jalupang Kotabaru Karawang

Selanjutnya, biaya sewa lahan yang tinggi yang ditentukan oleh pemilik lahan harus diturunkan dan diatur oleh regulasi yang jelas.

Hal ini penting, karena sewa lahan salah satu biaya pokok produksi yang signifikan. Juga karena sebagian besar petani adalah petani penggarap, bukan petani pemilik lahan.

Regulasi sewa lahan usaha tani ini dibuat sedemikian rupa berdasarkan zonasi lahan yang juga menjamin keuntungan pemilik lahan.

"Hal berikutnya adalah tersedianya obat pertanian yang berlabel G atau generik. Selama ini tidak ada obat pertanian yang generik, padahal obat untuk manusia saja ada yang generik," ungkap Fadli.

Baca Juga: Operasi Pasar Karawang, Warga Hanya Bisa Membeli Maksimal 10 Kg Beras dan Satu Liter Minyak Goreng

Fadli menjelaskan harga pupuk yang murah, harga sewa lahan pertanian yang tidak mahal dan diatur oleh regulasi yang jelas, dan tersedianya obat pertanian generik, menjadi resep utama jaminan usaha tani untung.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah