Sebagaimana diketahui pada sepanjang tahun 2023 surplus produksi beras hanya mencapai 0,27 juta ton. Sementara pada awal tahun 2024 diperkirakan terjadi defisit produksi beras Januari sebesar 1,61 juta ton dan Februari sebesar 1,22 juta ton.
Baca Juga: Pemilu 2024: Batas Urus Pindah Memilih Paling Lambat 30 Hari Sebelum Pemungutan Suara
Sedangkan SPHP Jagung kepada para peternak mikro, kecil, dan mandiri akan terus didorong untuk menjaga stabilitas harga ayam dan telur.
Di kesempatan berbeda, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi berharap upaya bersama ini dapat memberikan dampak yang seluas-luasnya bagi penguatan ketahanan pangan nasional.
“Adanya bantuan pangan beras ini juga turut andil sebagai salah satu upaya penurunan daerah rentan rawan pangan di 2023. Tentunya beriringan dengan upaya lainnya yang dilakukan pemerintah, sehingga secara sinergis dapat membuahkan hasil yang positif dan berprogres baik,” ujar Arief.***