Kenaikan Harga Beras adalah Bukti Kegagalan Pemerintah Hadirkan Swasembada Beras

- 4 Maret 2024, 13:48 WIB
Harga beras dipasar
Harga beras dipasar /Karawangpost/

KARAWANGPOST - Melonjaknya harga beras yang merupakan tertinggi sepanjang sejarah adalah bukti kegagalan Pemerintah dalam menghadirkan swasembada beras.

Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah menyebutkan, pada akhirnya ketersediaan beras dalam negeri harus bergantung pada impor dan mempengaruhi permintaan dan penawarannya.

"Memang persoalannya itu kan dari sisi produksi, barangnya, dan ini kan dimulai dari kegagalan Pemerintah melakukan swasembada beras. Karena gagal (swasembada beras lalu) bergantung kepada impor, ujarnya saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi XI di Batam, Kepri, Sabtu 2 Maret 2024.

Baca Juga: Beras Bulog Harus Terdistribusi Merata di Seluruh Daerah Jangan Hanya di Pasar Modern Saja

"Bergantung kepada impor ini menyangkut masalah harga, masalah ketersediaan berasnya dari negara-negara itu. Di situ yang akhirnya bisa menyebabkan tidak seimbangnya antara permintaan dan penawaran," Hidayatullah menambahkan.

Dari sisi Bank Indonesia, Hidayatullah menilai sudah maksimal upaya yang dilakukan BI. Namun, persoalan kenaikan harga beras ini merupakan persoalan stok, di mana adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Meskipun saat ini berdasarkan informasi, menurutnya, seolah-olah stok tetap ada, namun hal ini tak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

"Kalau stok ada gak mungkin harga naik, kan hukum alam tidak bisa diakalin. Artinya, kalau memang barang gak ada pasti otomatis harganya akan naik, kecuali spekulan-spekulan bermain," jelasnya.

"Kalau spekulan bermain kan Pemerintah yang berkuasa gampang saja menurut saya. Jadi, saya lebih cenderung ini masalah ketersediaan stok," lanjut Hidayatullah.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x