71 Persen Musisi Takut Kecerdasan Buatan akan Mencuri Pendapatan Mereka

- 1 Februari 2024, 20:43 WIB
Ilustrasi - musisi elektronik
Ilustrasi - musisi elektronik /Karawangpost/Foto/Pexels-Davis Sánchez

KARAWANGPOST - Lebih dari dua pertiga musisi khawatir bahwa evolusi teknologi kecerdasan buatan di masa depan akan membuat penghidupan dari musik menjadi mustahil. 

Hal ini terlihat jelas dari survei yang dilakukan oleh Perkumpulan Penulis, Komposer, dan Penerbit Musik Perancis (Sacem) dan mitranya dari Jerman, GEMA.

Lebih dari 15.000 anggota industri musik berpartisipasi dalam survei ini. 71 persen dari mereka yang disurvei khawatir bahwa mereka tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidup di masa depan.

Baca Juga: 7 Kesalahan Umum yang Dilakukan oleh Pengusaha Pemula

Baca Juga: Haruskah Menghentikan Aktivitas jika Terkena Radang Sendi?

Laporan ini juga mencakup analisis pasar dan wawancara ahli. Oleh karena itu, antara sekarang dan tahun 2028, pendapatan musisi bisa turun sebesar 27 persen, yang setara dengan 2,7 miliar euro atau setara dengan Rp43,5 triliun.

Meski begitu, sudah 35 persen responden aktif menggunakan alat AI dalam proses pembuatan musik. Namun, 95 persen responden menuntut transparansi lebih dari para pencipta teknologi. Jumlah serupa menuntut pihak berwenang untuk lebih memperhatikan masalah hak cipta terkait AI.

Direktur Umum Sacem, Cecile Rap-Veber, menyatakan tidak ada keraguan untuk menghentikan aktivitas terkait AI. Sebaliknya, organisasi menginginkan teknologi bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami secara aktif bekerja sama dengan para pelaku industri untuk menerapkan solusi teknis guna mengidentifikasi konten yang dihasilkan oleh AI," demikian pernyataan laporan tersebut.***

Editor: M Haidar

Sumber: Gadget Bridge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x