2. Masa Khulafaur Rasyidin
Pada masa selanjutnya, tepatnya masa Khulafa’ur Rasyidin, para sahabat belum juga berpikir perihal perayaan Maulid Nabi SAW yang dikemas dengan kegiatan-kegiatan secara khusus.
Namun mereka terus menanamkan keimanan setelah ditinggal wafat oleh Nabi SAW. Banyaknya orang-orang yang murtad, menjadi tugas secara khusus bagi para sahabat untuk mengembalikan mereka pada agama yang benar.
Baca Juga: Ria Ricis Beberkan Banyak Cobaan Jelang Pernikahan
Selain itu, para sahabat juga melakukan upaya-upaya penyebaran Islam agar semakin pesat dan luas. Karenanya, tidak ada satupun sahabat yang berpikir perihal perayaan Maulid Nabi SAW, serta tidak pernah terbesit dalam hati mereka perayaan-perayaan apa pun.
Ketika itu, mereka hanya berpikir perihal perkembangan Islam, dengan terus menerus berdakwah, menjalin interaksi, ikatan dan hubungan antar agama dan pemeluk agama lain.
Baca Juga: Sandiaga Uno Turut Mengecam Aksi Kaburnya Rachel Vennya dari Karantina
3. Masa Dinasti Bani Umayyah
Setelah masa empat khalifah selesai, muncul berbagai dinasti sekaligus sebagai simbol kemajuan Islam.
Dinasti pertama, yaitu Dinasti Bani Umayyah, di bawah kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan yang dilanjutkan oleh putranya, Yazid bin Muawiyah (Yazid I). Setelah ia wafat secara berturut-turut diganti oleh putranya, Yazid II, Abdul Malik bin Marwan, Al-Walid bin Abdul Malik, hingga Umar bin Abdul Aziz, dan Hisyam bin Abdul Malik.