Polisi India Ungkap Konspirasi Perwira Militer Rekayasa Kematian Tiga Pekerja Sipil

- 28 Desember 2020, 14:27 WIB
Bendera India
Bendera India /Pexels / Pixabay

KARAWANGPOST - Kepolisian India menduga seorang perwira militer beserta dua orang rekannya telah sengaja menyimpan senjata pada jasad tiga pekerja yang terbunuh di Kashmir.

Tujuannya agar terlihat para pekerja tersebut seolah-olah adalah pejuang bersenjata yang tewas dalam pertempuran senjata.

Kematian mereka yang terjadi pada bulan Juli lalu ini memicu kehebohan di Kashmir.

Baca Juga: Ini Kata Kedubes Malaysia Soal Penghinaan Lagu Indonesia Raya, KBRI : Kita Harus Terus Pantau

Kapten Bhoopendra Singh dituduh melakukan pembunuhan, konspirasi dan pelanggaran lainnya.

Demikian pernyataan polisi seperti dikutip Karawngpost.com dari laman Aljazeera, Senin 28 Desember 2020.

Kini perwira militer tersebut sudalm dalam tahanan militer. Seumentara dua orang rekannya yang merupakan warga sipil, ditahan di dalam sel tahanan kepolisian.

Baca Juga: DPR Desak Kedubes Malaysia Ungkap Aktor Penghina Lagu Indonesia Raya

Sebuah pernyataan polisi yang dikeluarkan Minggu malam mengatakan perwira militer dan dua rekannya itu menyimpan senjata dan materi yang diperoleh secara ilegal di mayat tiga pekerja.

Tindakan ini dilakukan setelah para pelaku melucuti identitas tiga pekerja dan menandai mereka sebagai teroris garis keras yang memiliki gudang senjata.

Pada bulan September, tentara India mengakui tentaranya telah melampaui kekuasaan di bawah Undang-Undang Kekuatan Khusus Angkatan Bersenjata (AFSPA) yang kontroversial, yang memberikan impunitas kepada tentara dalam pembunuhan warga sipil.

Baca Juga: Densus 88 Ungkap Pusat Lokasi Latihan Tempur Teroris Muda di Semarang

Tentara awalnya mengklaim bahwa ketiga pria itu tewas dalam baku tembak di desa Amshipora di Kashmir selatan.

Tenara menyatakan telah menemukan tiga senjata di sekitar jasad mereka. Mayat-mayat itu segera dimakamkan di daerah perbatasan yang terpencil.

Satu bulan kemudian, pihak keluarga mengidentifikasi ketiga pekerja tersebut dan menyebarkan foto-foto hasil identifikasi itu di media sosial.

Keluarga tersebut mengatakan ketiganya hanya mencari pekerjaan di kebun apel Kashmir.

Baca Juga: Tiga Eksportir Lobster Dipanggil KPK Untuk Ungkap Kasus Suap Mantan Menteri KKP

Javaid Ahmad, 25, adik Ibrar Ahmad, salah seorang pekerja yang tewas dalam baku tembak mengatakan bahwa keluarganya tidak akan berhenti untuk mencari keadilan."

“Salah satunya adalah saudara laki-laki saya dan dua lainnya adalah sepupu. Kami tidak tahu apakah kami akan mendapatkan keadilan atau tidak, "kata Ahmad yang tinggal di distrik Rajouri di Jammu.

"Kami belum tahu keseluruhan ceritanya, kami harus diberitahu setiap kebenaran di balik tindakan biadab di mana kami kehilangan tiga anggota keluarga yang masih muda," katanya kepada Al Jazeera.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah