Warga Satu Kota di Nigeria Jual Seluruh Hartanya untuk Memenuhi Tuntutan Pelaku Penculikan Anak

- 25 Agustus 2021, 11:05 WIB
Ilustrasi: korban penculikan.
Ilustrasi: korban penculikan. /PublicDomainPictures / Pixabay
KARAWANGPOST - Sejumlah warga Kota Tegina, negara bagian Nigeria, beramai-ramai menjual harta bendanya untuk memenuhi tuntutan pelaku penculikan anak. 
 
Salah satu warga tersebut adalah Abubakar Adam. Sebanyak tujuh dari 11 orang anaknya telah menjadi korban penculikan kelompok bersenjata.
 
Para pelaku penculikan meminta uang tebusan sebanyak 3 juta Naira atau setara dengan Rp150 juta.
 
 
 
 
 
 
Untuk menebus ketujuh anaknya itu, Abubakar Adam akhirnya terpaksa mengurus seluruh tabungannya.
 
Termasuk menjual mobil dan sebidang tanah miliknya. Sesuai petunjuk pelaku, uang tebusan tersebut disimpan di semak-semak.
 
Bukan hanya Abubakar Adam saja yang menyerahkan uang tebusan. Sejumlah keluarga lainnya dari kota yang sama juga melakukan hal yang sama.
 
Para penculik mengambil uang dan menangkap salah satu pria yang mengantarkannya. Selain itu, mengirim kembali permintaan baru untuk lebih banyak uang tunai dan enam sepeda motor.
 
 
 
 
Kesedihan terkaitan penculikan disampaikan tukang reparasi ban berusia 40 tahun kepada Reuters. "Kami dalam penderitaan," kata reparasi ban.
 
Selama tiga bulan setelah penculikan massal, ditunggu tanda-tanda apa yang terjadi pada anak-anaknya "Sejujurnya aku tidak punya apa-apa lagi," tambahnya.
 
Sementara itu, ratusan orang tua menghadapi kesulitan yang sama. Dengan melakukan segala yang mereka bisa untuk mengumpulkan uang tebusan sendiri.
 
Dengan mengambil risiko tidak akan pernah melihat anak-anak mereka lagi.
 
 
Aminu Salisu, putranya yang berusia delapan tahun dibawa dalam penggerebekan siang hari yang sama di sekolah Islam Salihu Tanko Tegina. Kejadian ini pada bulan Mei, bersama lebih dari 130 siswa.
 
"Kami memohon kepada pemerintah untuk membantu," kata Salisu.
 
Salisu membersihkan tabungannya sendiri. Dia juga menjual semua yang ada di toko untuk meningkatkan kontribusi.
 
Bahkan pemilik sekolah menjual setengah halaman. Ditambah dengan bantuan teman, kerabat, dan orang asing, orang-orang Tegina.
 
 
Mereka berhasil mengumpulkan 30 juta naira setara dengan Rp1 Milyar 50 juta rupiah. 
 
Presiden Muhammadu Buhari telah mengatakan kepada negara-negara bagian untuk tidak membayar apa pun kepada para penculik. Karena dengab penebusan hanya akan mendorong lebih banyak penculikan.
 
Berdasarkan data, penculikan lebih dari 1.000 siswa sejak Desember. Hal ini di tengah maraknya penculikan di barat laut yang miskin. Sekitar 300 anak masih belum dikembalikan.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x