Demi Menikahi Rakyat Biasa, Putri Jepang Melepas Kebangsawanan dan Menolak Tunjangan Miliaran

- 3 September 2021, 19:45 WIB
Kei Komuro  bersama Putri Mako (Kanan)
Kei Komuro bersama Putri Mako (Kanan) /Karawangpost/nextshark

KARAWANGPOST - Anak sulung dari calon raja Jepang, Putri Mako menolak tunjangan sebesar 150 juta Yen demi menikah dengan kekasihnya yang berasal dari kalangan biasa bernama Kei Komuro.

Wanita berusia 29 tahun itu mengaku ingin seperti bibinya, Putri Sayako yang menikah dengan pria yang berasal dari kalangan rakyat biasa.

Dalam tradisi kerajaan, Putri Mako menjadi wanita pertama dalam keluarga Kekaisaran yang melewatkan upacara pernikahan tradisional dalam sejarah pascaperang ketika dia menikah.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Borong Minuman Anggur Merah, Ternyata Ini Alasannya 

Sebelum resmi bertunangan, pasangan yang sama-sama berusia 29 tahun itu harus menjalani tradisi kerajaan Jepang yang dikenal sebagai “Nosai no Gi.”.

Upacara tersebut mengharuskan pria itu untuk mengirim utusan ke rumah tangga Kekaisaran sang putri dan memberikan hadiahnya, yang dikutip Netshark dari Japan Times .

Ritual lainnya akan menyusul, termasuk "Kokki no Gi," di mana utusan Komuro akan mengumumkan tanggal pernikahan mereka.

Baca Juga: Bagikan Foto Bersama Arya Saloka dan Amanda Manopo, Rossa Diserbu Netizen

Putri Mako diperkirakan akan menolak 150 juta yen atau setara Rp19,5 miliar yang merupakan uang tunjangan dari pajak rakyat, yang biasanya diberikan kepada bangsawan wanita yang akan meninggalkan rumah.

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x