Network
KARAWANGPOST - Korban tewas akibat banjir Australia naik menjadi 10 setelah seorang wanita berusia 80-an ditemukan tewas di dalam sebuah properti yang terendam banjir.
Pemerintah setempat terus melakukan evakuasi dengan menggunakan helikopter militer untuk menerbangkan orang-orang yang terdampar di atap-atap rumah lingkungan yang banjir di Australia timur itu.
Korban kesepuluh ditemukan pada hari Selasa setelah beberapa hari hujan deras saat cuaca ekstrem perlahan bergeser ke selatan menuju Sydney.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Purwakarta Rabu 2 Maret 2022
Banjir terjadi pada akhir pekan lalu, menenggelamkan beberapa kota dan jembatan di Queensland dan New South Wales, dan bergerak ke selatan dengan hujan lebat dan kemungkinan perkiraan banjir bandang di Sydney.
Sydney, kota terbesar di Australia dan rumah bagi lebih dari 5 juta orang, dapat menerima hingga 150 mm (6 inci) hujan dalam periode enam jam pada Selasa sore, kata Biro Meteorologi negara itu.
Menurut data resmi Biro Meteorologi Australia curah hujan rata-rata Sydney untuk bulan Maret adalah 138 mm.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Karawang Rabu 2 Maret 2022
Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet menggambarkan cuaca ekstrem sebagai peristiwa satu dalam seribu tahun dan kru darurat melakukan lebih dari 1.000 penyelamatan di negara bagian itu setelah menerima 6.000 panggilan bantuan.
Ratusan orang masih terjebak di rumah mereka di kota Lismore di New South Wales utara, menghadapi banjir terburuk yang pernah tercatat.
Walikota Steve Krieg mengatakan kepada Channel Seven bahwa sembilan orang masih hilang dengan 400 penyelamatan belum dilakukan.
Baca Juga: Simbolisme Ikan dan Makna Spiritual Melihat Ikan
"Sekitar 50 orang diselamatkan setelah mereka terjebak di jembatan semalam ketika air yang naik dengan cepat menenggelamkan kedua ujungnya", kata pihak berwenang.
Musim panas pantai timur Australia telah didominasi oleh pola iklim La Nina, yang biasanya dikaitkan dengan curah hujan yang lebih besar, selama dua tahun berturut-turut.
Brisbane, kota terbesar ketiga di Australia, menerima sekitar 80% dari curah hujan tahunannya selama tiga hari terakhir, kata Perdana Menteri Queensland Annastacia Palaszczuk, Selasa 1 Maret 2022.***
