Mahasiswa Aksi Tebar Spanduk Kritik Kemiskinan Ekstrem di Karawang

12 Oktober 2021, 21:48 WIB
Ilustrasi: Kemiskinan /Karawangpost/pexels: Imran Hossain

KARAWANGPOST - Terpampang spanduk di kedua tempat berbeda di Kabupaten Karawang dengan bertuliskan "Karawang ekstrem miskin, mobil mewah Pemda Krw", terbentang jelas di Jalan dekat Karangpawitan.

Di lain tempat Spanduk juga dipasang di atas jembatan arah RSUD Karawang bertuliskan "Seruan aksi gemak, selamatkan rakyat miskin" belum diketahui dengan pasti siapa yang membuat spanduk tersebut.

Kedua spanduk vandalisme itu di posting Akun Instagram @infokrw, Selasa, 12 Oktober 2021.

Baca Juga: Viral! Ibu-ibu Bubarkan Kelompok Bikers Knalpot Bising

Aksi spanduk propaganda tersebut jelas atas kesadaran dari sebagian masyarakat untuk mengingatkan bahwa Karawang sedang tidak baik-baik saja.

Hal itu terjadi Usai ditetapkannya Kabupaten Karawang sebagai salah satu wilayah yang masuk kedalam daerah memiliki penduduk dengan status kemiskinan ekstrem tahun 2021.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem Indonesia mencapai 10,86 juta jiwa, atau sebanyak empat persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal di Stasiun Karawang

Kabupaten Karawang satu dari lima Kabupaten se Jawa Barat dengan total penduduk berstatus miskin ekstrem sebanyak 4,51 persen atau 106.780 jiwa.

Sederet persoalan pemerintah Karawang dari mulai anggaran Pemda yang fantastis, kasus bansos, korupsi gedung Universitas, korupsi Dinas Pertanian hingga kebijakan pembelian mobil dinas mewah.

Karawang yang ditetapkan sebagai salah satu wilayah dengan status Kemiskinan Ekstrem tersebut, membuat beberapa Elemen masyarakat tergerak dengan kesadarannya.

Baca Juga: Tamara Bleszynski Datangi Bareskrim, Laporkan Kasus Bisnisnya

Salah satunya aksi Forum Jurnalis Karawang 6 Oktober 2021 lalu, melakukan aksi Ngencleng meminta sumbangan untuk didonasikan kepada masyarakat miskin Karawang.

Beberapa aksi yang terlihat itu, jelas mengingatkan bahwa Karawang memang tidak baik-baik saja.

Kemiskinan bukanlah fenomena baru. Banyak deskripsi tentang Eropa di abad ke-19, mengisahkan kehidupan masyarakat dan kondisi kerja yang mirip keadaan hari ini.

Baca Juga: Kasus Baim Wong Marahi Seorang Kakek, Paula Verhoeven Angkat Bicara

Di negera-negara berkembang. Kisah yang dikarang Charles Dicken, misalnya Oliver Twist (1837), mengenai kehidupan seorang anak malang, sejajar dengan kehidupan banyak pekerja anak di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Bercermin dari negara-negara yang pernah melakukan upaya penghapusan kemiskinan, hal tersebut hanya mungkin tercapai jika pemerintah sungguh-sungguh berkomitmen melakukannya.

Mungkin komitmen dan kehendak politik adalah kuncinya. Namun, kerapkali pemerintah menjadikan isu penghapusan kemiskinan sebatas bagian dari tujuan pembangunan.

Hal itu juga tidak menjadi prioritas pembangunan sosial, diabaikan, atau paling tidak hanya ditangani dengan sumber daya yang tak memadai.***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler