Menteri BUMN Dorong Peningkatan Produktivitas Petani di Karawang

23 Desember 2021, 22:31 WIB
Menteri BUMN Dorong Peningkatan Produktivitas Petani di Karawang /Karawangpost/Dok. Pupuk Kujang

KARAWANGPOST - Menteri BUMN Erick Thohir melalui Pupuk Indonesia menerapkan program Makmur di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Program Makmur yang diluncurkan pada Agustus pada tahun ini dilaksanakan di atas lahan seluas 11,6 hektare untuk komoditas padi.

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa para petani yang bergabung dalam program Makmur dipastikan mendapat banyak manfaat, seperti peningkatan produktivitas maupun penghasilan pertanian.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, ASN di Purwakarta Dilarang ke Luar Kota  

"Melalui program Makmur, produksinya bisa meningkat, biasanya kita 7 ton per hektar kalau kita pakai Makmur 8-9 ton per hektar. Ini berdasarkan beberapa hasil di lapangan bisa meningkat 8-9 ton per hektar," kata Arya Sinulingga saat hadir dalam kegiatan tanam perdana Program Makmur di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat

Arya menjelaskan bahwa program Makmur di Rawamerta ini perdana kolaborasi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam menerapkan teknologi pertanian presisi dalam ekosistem Makmur.

Program Makmur yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini juga merupakan ekosistem yang menghubungkan petani.

Baca Juga: Sinopsis Donghua Purple River, Zichuan San Jie Episode 1

Ekosistem tersebut terhubung dengan project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, off taker, dan pemerintah daerah.

Staf Khusus III Menteri BUMN juga mengajak para petani yang berada di wilayah Karawang, Jawa Barat untuk bergabung pada program Makmur Pupuk Indonesia.

Pasalnya, Karawang menjadi salah satu lumbung padi nasional sehingga membutuhkan pendampingan pertanian yang lebih baik.

Baca Juga: Tips dan Cara Mengencangkan Kulit Wajah Secara Alami

"Sejak pak Menteri turun menjadi cepat, KUR cepat sesuai musim tanamnya. Pak Erick juga minta bagaimana petani setelah tanam ketika ada musibah hama ada asuransi, supaya bapak petani tidak rugi, ada Jasindo yang masuk," kata Arya.

Sementara itu, Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengungkapkan bahwa program Makmur berjalan mulus berkat dukungan para stakeholder yang terlibat dalam ekosistem.

"Hingga hari ini program Makmur telah dilakukan pada 66.371 hektar dan melibatkan 48.404 petani," ujarnya.

Baca Juga: Kronologis Pembunuhan Berencana Tunarungu, Korban Terima 11 Tusukan

Lebih lanjut Bob berharap teknologi pertanian presisi yang ditawarkan oleh Telkomsel memberikan dampak baik bagi petani, yaitu dari sisi hasil panen atau produktivitas dan penghasilan meningkat.

Kemudian, melalui program Makmur, pihak terkait terus berusaha membangun sebuah ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudidaya.

"Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani da mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," kata Bob.

Baca Juga: Gerobak Dagangan Terguling Akibat Mobil Terjang Banjir Viral di Medsos, Netizen: Viralkan Plat Mobilnya!

Program Makmur yang berada di Kecamatan Rawamerta juga akan didukung oleh PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) sebagai off taker dan PT Pupuk Kujang Cikampek sebagai project leader, serta PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang akan memenuhi sisi permodalan petani.

Adapun sepanjang tahun 2021, Tim Makmur Pupuk Kujang telah menjangkau 11,523 hektare dari target 10 ribu hektare atau telah mencapai 115 persen.

Antusiasme petani mengikuti program Makmur dari wilayah Jawa Barat hingga Banten pun cukup tinggi. Sepanjang tahun 2021 ini, petani yang diakuisisi mencapai 6.519 orang.

Baca Juga: Detik-detik Momen Haru Ibu Gen Halilintar Bertemu Aurel dan Calon Cucu

Di tempat yang sama, SVP Enterprise Account Management Telkomsel, Dharma Simorangkir menjelaskan bahwa program Makmur di Rawamerta ini menjadi pilot project penerapan teknologi presisi untuk sektor pertanian.

Menurut Dharma, teknologi presisi milik Telkomsel ini bisa diterapkan untuk komoditi padi, tebu, jagung dan tembakau.

"Terimakasih melalui Program Makmur ini Telkomsel bisa berpartisipasi dalam teknologi pertanian. Nama program yang kita kembangkan adalah digital food ecosystem," kata Dharma.

Baca Juga: Pemerintah Segera Alokasikan DAK Nonfisik untuk Perlindungan Perempuan dan Anak

Dharma mengungkapkan bahwa teknologi presisi pertanian yang diterapkan dalam Program Makmur ini memberikan rekomendasi dosis pemupukan secara tepat dan efisien.

Langkah tersebut dilakukan sehingga produktivitas bisa optimal dan keuntungan petani meningkat.

sementara itu, teknologi ini juga memberikan layanan precision sprayer sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya serta kualitas hasil tanaman.

Baca Juga: Puluhan Ribu Botol Minuman Keras Dimusnahkan di Karawang, Ini Penjelasan Kapolres

Adapun teknologi yang diterapkan pada tanam perdana Program Makmur di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini adalah berupa drone yang dimanfaatkan dalam menebar pupuk.

Menurut Dharma, teknologi drone ini hanya membutuhkan waktu 10 menit menebarkan pupuk per 1 hektar dari yang sebelumnya membutuhkan lima sampai tujuh hari.***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler