Network
KARAWANGPOST - Jepang tengah bersiap untuk antisipasi lonjakan kasus virus corona di awal tahun baru ketika jalan raya dan bandara dipenuhi oleh para pelancong.
Gubernur kota metropolitan Tokyo dan Osaka mendesak warga untuk menjaga pertemuan pada akhir tahun karena akan menimbulkan lebih banyak kasus varian Covid-19 Omicron.
Pejabat kesehatan menyarankan para pelancong untuk memanfaatkan tes virus corona gratis sebelum keberangkatan, di tengah kekhawatiran bahwa kedatangan penduduk kota dapat menyebarkan infeksi ke pedesaan.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Karawang, Truk Tabrak Pengendara Motor Viral di Medsos
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan penasihat kesehatan utama untuk Pemerintah Metropolitan Tokyo Norio Ohmagari menyebutkan, risiko tertinggi adalah bertemu orang tanpa mengambil tindakan yang memadai untuk mencegah infeksi.
"Juga, karena laporan infeksi yang relatif ringan yang disebabkan oleh jenis Omicron, orang-orang meremehkan risiko corona," tegas Ohmagari.
Liburan tahun baru menandai salah satu musim perjalanan tersibuk setiap tahunya di Jepang.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Our Beloved Summer Episode 7: Pertemuan yang Canggung
Laporan NHK menunjukkan bandara utama Tokyo penuh sesak, sementara data jalan raya umum menunjukkan kemacetan lalu lintas sepanjang 39 km (24 mil) menuju barat daya ibukota.
Pejabat di Osaka mengkonfirmasi lima kasus Omicron di panti jompo, yang diyakini sebagai klaster pertama dari varian di Jepang, dilaporkan kantor berita Kyodopada hari Selasa.
Kekhawatiran bahwa Omicron mungkin lebih menular dan menghindari perlindungan vaksin telah mendorong Perdana Menteri Fumio Kishida untuk mempercepat program booster shot Jepang dan mempertahankan beberapa pembatasan perbatasan paling ketat di dunia.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terungkap, Polisi Kantongi Sketsa Terduga Pelaku
Infeksi Covid-19 baru telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, mencapai 385 secara nasional pada hari Selasa.
Meski begitu, kasus serius dan kematian tetap rendah, dibantu oleh dorongan vaksinasi yang telah sepenuhnya menginokulasi hampir 80% populasi.
Jepang telah melihat hanya 28 kematian terkait Covid-19 pada bulan Desember, di jalur untuk penghitungan bulanan terendah sejak Juli 2020.***
