Viral! Sosok Rasis Penghina Baju Adat Baduy yang dikenakan Presiden Jokowi

- 16 Agustus 2021, 20:23 WIB
Presiden Joko Widodo saat mengenakan pakaian adat Suku Baduy
Presiden Joko Widodo saat mengenakan pakaian adat Suku Baduy /Instagram/jokowi/

KARAWANGPOST - Nama Baduy menjadi perbincangan warganet setelah adanya kasus penghinaan terhadap pakaian adat Baduy yang sedang dikenakan Joko Widodo pada sidang tahunan MPR/DPR 2021 pada Senin, 16 Agustus 2021.

Kehebohan ini di mulai setelah akun @pawleatariat mengomentari foto Jokowi yang sedang mengenakan pakaian adat Baduy lengkap dengan ikat kepala, tas selempang dan sandal khas masyarakatnya.

Ia menuliskan narasi merendahkan "Azzzzksksksk Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu dan jongkok di perempatan," tulisnya.

Baca Juga: PPKM, Akankah Berakhir Besok?

Setelah diselidiki oleh warganet, kabarnya akun @pawleatariat mempunyai nama asli Bernie Mohammad alias Dio. Ia merupakan seorang pekerja di salah satu media berita Indonesia.

Selain merendahkan budaya Indonesia ternyata Bernie ketangkap basah melalui beberapa unggahan terdahulunya. Ia dicap sebagai oknum SJW MEK* Hunter yang berlaku mesum. Ia berselancar menggunakan akun anonim.

Sebelum akun Twitternya dihapus ia sempat menuliskan perminta maafanya karena telah berlaku demikian.

Baca Juga: Bandara Kabul Chaos, Ribuan Orang Coba Kabur, Lima Diantaranya Tewas 

" terkait dengan tweet gue soal Baduy, Saya cuma mau bilang gini: saya sama sekali nggak ada niat untuk menghina suku Baduy. Saya tahu aku babi memiliki nilai dan kearifan yang sangat luhur.
Tapi memang benar saya memiliki keprihatinan terhadap suku Baduy yang harus berjalan kaki ratusan kilometer kemudian menggelandang di Jakarta demi jualan madu hutan Rp100.000 per botol. Dengan demikian saya meminta maaf atas cuitan saya, khususnya kepada warga Baduy. Saya mengakui kesalahan dan akan belajar lebih bijak dalam mengeluarkan pendapat soal masyarakat adat nusantara," tulisnya.

Meski demikian banyak warganet yang marah karena tulisannya yang sudah terlanjur tersebar di mana- mana. Respon pun berdatangan berupa makian terhadapnya.

Baca Juga: Henny Rahman: Tidak Ada Istilah Merebut atau Direbut

"Ngehina presiden sekaligus ngehina suku adat, ini antara dikejar kang bakso atau dikejar banaspati sih ntar malem," cuit @gundamned.

"Mulutmu harimaumu, sebelum jarimu menari dimedsos, pikirkan, apakah itu bisa diterima jika kamu yg dibegitukan," tulis @june.

"Bilang nya keprihatinan dan keresahan , tapi rasis, orang baduy emang terkenal fisik nya kuat bro , dan kata menggelandang itu ga tepat bos , dia itu sedang berusaha menjual dagangan nya bukan menggelandang," tulis @tepunhberasclosefriend.

Baca Juga: Jokowi Pangkas Harga Tes PCR, Hasilnya Harus Dipercepat

"Menggelandang" Kasar banget lu pake kata kata menggelandang Mereka bukan menggelandang Tapi lagi ikhtiar atau berusaha," kata @xxvi.

"Iya lo ga niat hina Baduy tapi niat hina Presiden kan? Eh Baduy itu selama pandemi zero kasus covid19 karena warganya taat sama Tetua Adat, yg di luar Baduy pulang, yg di dalam ga bepergian. Setinggi itu nilai luhur Baduy lo injek dengan “jual madu”. Klo lo hina Presiden & Suku Adat," tulis @iina_surb.

Hingga saat ini hastag #baduy telah mendapat 21.8 ribu cuitan.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah