Ini Alasan Vaksin Sputnik V Buatan Rusia Digunakan di Indonesia

27 Agustus 2021, 20:08 WIB
Vaksin Sputnik V Buatan Rusia Resmi Dapatkan Izin Penggunaan Darurat /Karawangpost/Unsplash/Brano

KARAWANGPOST - Pemerintah Indonesia memberikan izin penggunaan darurat vaksin Sputnik V buatan Rusia keran telah memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Tim pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Dalam acara konferensi pers yang diselenggarakan secara daring, wiku menyampaikan bahwa vaksin COVID-19 jenis Sputnik V sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM.

Baca Juga: Kapolda Jabar Terima Penghargaan Menteri Sosial, Kasus Bansos Karawang dihentikan Tanpa Kepastian 

"Badan POM telah resmi mengeluarkan Emergency Use of Authorization untuk vaksin Sputnik," kata Wiku.

Wiku mengatakan bahawa vaksin ini ditujukan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 0,5 ml.

Vaksin Sputnik V ini merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia.

Baca Juga: Rektor Unsika Digugat Mahasiswa, Tuntut Kejelasan Kebijakan Kampus, Termasuk Pertanyakan Dugaan Korupsi

Wiku mengatakan bahwa vaksin Sputnik V ini pemberiannya dilakukan sebanyak 2 kali atau 2 dosis dengan rentang penyuntikan selama 3 pekan.

Pemberian izin darurat terhadap vaksin Sputnik V ini juga disampaikan oleh ketua BPOM RI Penny K Lukito pada Rabu, 25 Agustus lalu.

Penny menjelaskan bahwa pemberian izin darurat terhadap vaksin Sputnik ini sebelumnya telah melalui kajian intensif oleh BPOM bersama tim lainnya.

Baca Juga: Round Up - Kasus Pemotongan Dana Bansos di Karawang Berujung Tumpul

"Pemberian EUA untuk vaksin COVID-19 Sputnik V telah melalui kajian secara intensif oleh BPOM dan Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin COVID-19 dan indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI)," jelas Penny.

Terkait efek samping dari penggunaan vaksin Sputnik V ini, Penny mengatakan efek sampingnya itu berada pada keparahan tingkat ringan dan sedang.

"Efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu, yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi," jelas Penny.

Terkait efikasi dari vaksin tersebut, Penny mengatakan bahwa berdasarkan data uji klinik fase 3 menunjukkan vaksin COVID-19 jenis Sputnik V ini memberikan efikasi sebesar 91,6 persen dengan rentang confidence interval 85,6 hingga 95,2 persen.***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler