Densus 88 Antiteror Berubah Sikap, Penangkapan Pelaku Teror Lebih Humanis

- 13 Desember 2020, 14:04 WIB
Personel Densus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia.
Personel Densus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia. /ANTARA FOTO/Ariesanto/

KARAWANGPOST - Sikap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dalam menangkap pelaku teroris dinilai telah berubah haluan.

Biasanya, aksi penangkapan dilakukan dengan cara yang kerap dinilai publik sarat akan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Tapi tidak akhir-akhir ini. Tim anti teror tersebut sepertinya lebih memilih untuk menangkap para teroris dengan cara humanis.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Viral! Foto Fadli Zon Menggunakan Kaos Bertuliskan Jubir FPI

"Penanganan Densus 88 terhadap pelaku teror kini terlihat ada perubahan besar," ungkap Pengamat kepolisian, Dr Edi Saputra Hasibuan, dikutip dari Antara, Minggu 13 Desember 2020.

"Kita melihat setiap penegakan hukum terhadap pelaku teror kini lebih mengedepankan tindakan yang humanis dan menghindari penegakan hukum terbuka," kata mantan anggota Kompolnas ini.
   
Diakuinya Edi, selama ini penegakan hukum terhadap para pelaku teror dilakukan secara terbuka.

Baca Juga: Lazio Keok dari Verona, Ini Hasil Pertandingan dan Klasemen Sementara Seri A

Nyatanya hal tersebut banyak menuai kritikan dari masyarakat karena dinilai cenderung kurang menjunjung tinggi HAM.

Tapi kini, detasemen yang dipimpin Irjan Pol Martinus Hukom tersebut lebih mengedepankan cara yang lebih humanis.

Perubahan sikap densus 88 ini terungkap saat melakukan penangkapan Zulkarnain, pelaku teror pada bom Bali I tahun 2002 pada 10 Desember 2020.

Baca Juga: Setelah Jalani Pemeriksaan, Habib Rizieq Resmi Ditahan

Tersangka ditangkap di Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Tidak ada perlawanan saat proses penangkapan berlangsug.

Selain menjadi pelaku utama tragedi bom Bali I, pria yang telah memburon selama 18 tahun tersebut diduga juga terlibat aksi teror di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah dan Ambon.

Selain itu Zulkarnaen diduga juga menyembunyikan pelaku teror lain, yakni Upi Lawanga yang telah tertangkap sebelumnya.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x