KARAWANGPOST - Pergerakan terorganisir kelompok teroris di Indonesia tidak bisa dianggap remeh, pergerakan masif secara bawah tanah dari kelompok ini dengan sitem jaringan rahasia.
Baru-barun ini Polri dalam pernyataannya merilis sekitar 6.000 anggota dan simpatisan kelompok teroris tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiya (JI) tersebar diseluruh Indonesia.
Ribuan anggota dan simpatisan tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok lain yang berkiblat kepada jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Baca Juga: Apakah Tanaman Rosemary Meningkatkan Daya Ingat?
Baca Juga: Dalam Sehari Pemutaran Film Avatar Raup Pendapatan Rp50,37 Miliar
Meski demikian pihak Kepolisian melalui Densus 88 Antiteror Polri akan terus mengembangkan operasi demi menuntaskan kelompok yang diidentifikasi sebagai kelompok jaringan Jamaah Islamiyah.
"Jamaah Islamiyah itu anggota dan kelompoknya pernah kami sampaikan sebanyak 6.000 orang. Itu gabungan seluruh anggota dan simpatisan. Simpatisan bisa bergeser tentunya. Ya, Densus 88 enggak berhenti akan terus lakukan pemantauan dan monitor terhadap kelompok tersebut," kata Kabag Penum Biro Penmas Divhumas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Maret 2021.
Perlu diketahui hingga saat ini Polri senantiasa memantau dan mengawasi pergerakan kelompok tersebut, melalui sektor-sektor strategis seperti media sosial dan organisasi-organisasi tertentu.***