Hacker China Retas Situs Kementerian dan Lembaga Indonesia

- 13 September 2021, 01:28 WIB
Ilustrasi: Hacker
Ilustrasi: Hacker /Karawangpost/Pexels/ Sora Shimazaki

KARAWANGPOST - Beredar pemberitaan soal laman pemerintah Indonesia yang diretas sebanyak sepuluh laman kementerian dan lembaga Republik Indonesia diretas oleh hacker asal China.

Hacker tersebut menjuluki dirinya dengan nama Mustang Panda, hal itu diketahui lewat penuturan dari laporan Insikt Group yang dilansir dari PMJ.

Melansir dari laman The Record, Mustang Panda merupakan sekelompok para hacker yang pekerjaannya mengintai secara sembunyi-sembunyi yang beraktivitas lewat jaringan Internet di wilayah Asia Tenggara.

Baca Juga: Lirik Lagu Lemonade NCT 127 di Album Sticker 

Menurut laporan Insikt, pihaknya menemukan adanya penyusupan dalam perangkat lunak yang mana bisa menyebabkan kerusakan pada sistem komputer dan jaringan atau bisa dikenal dengan malware.

Laman situs yang berada dalam pemerintah Indonesia diketahui pada April 2021 ditemukan terkonfirmasi adanya malware.

Insikt Group menyebut pihaknya sudah menginformasikan sejak Juni hingga Juli kepada pemerintah Indonesia terkait hal itu.

Baca Juga: Tim DVI Polri Kembali Indentifikasi Korban Kebakaran Lapas Tangerang

Menurut Insikt, pemerintah Indonesia sampai saat itu belum memberikan komentar apapun.

Lalu, pada Agustus 2021, menurut sumber The Record, menyampaikan bahwa pemerintah sudah mencari tahu dan berusaha menetralisir situs mana saja yang terdapat malware.

Namun, Insikt melapor bahwa situs jaringan pemerintah Indonesia diketahui masih terdeteksi adanya malware yang dibuat oleh Mustang Panda itu.

Baca Juga: Tim DVI Periksa Data Antemortem 41 korban Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang

Diduga salah seorang warga China yang meretas situs pemerintah Indonesia ini bertujuan dalam rangka kerja sama dibidang ekonomi global China yang disebut dengan Belt and Road Initiative.

Tindakan tersebut juga sudah dicurigai oleh banyak pihak sekaligus menjadikan taktik Kuda Troya, taktik yang mencakup tipu daya orang-orang dalam memenangkan suatu perang.

Sejumlah negara yang diikutsertakan dalam kerja sama Belt and Road Initiative adalah negara yang menjadi target utama dalam mengambil data.

Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Keliling di Wilayah Jakarta-Bekasi-Bogor-Bandung 13 September 2021

Dengan target sasaran yaitu informasi secara rahasia melalui jaringan internet atau perangkat lunak atau dikenal dengan sebutan spionase siber.

Hingga saat ini detikINET sedang berusaha meninjau terkait peretasan yang dilakukan oleh warga China kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). ***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x