Menkominfo Sebut Pers Sulit Tegakkan Jurnalisme Berkualitas, Ini Alasannya

- 9 Februari 2022, 09:02 WIB
Ilustrasi Pers
Ilustrasi Pers /pexels.com/René A. Da Rin

KARAWANGPOST - Pers kini sulit menegakkan jurnalisme berkualitas. Karena pers berada di tengah segala tuntutan, salah satunya tuntutan untuk beradaptasi dengan akselerasi teknologi informasi.

“Industrialisasi dan komersialisasi yang melanda pers ditambah tuntutan pers untuk beradaptasi dengan akselerasi teknologi informasi dan komunikasi membuat pers mengalami kecanggungan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dalam sebuah diskusi menyambut perayaan Hari Pers Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Februari.

Baca Juga: Terungkap Kasus Prostitusi Online Pakai MiChat di Bali, Tarifnya Rp250-300 Ribu

Menkominfo menyampaikan, tantangan lain yang membuat sulitnya pers menegakkan kualitas pemberitaan adalah termasuk perkembangan media baru, the new e-commerce over the top dan fenomena media sosial yang sarat dengan click bait, hoaks, hingga infodemi.

Oleh sebab itu, Johnny mengatakan iklim pers yang sehat dan berkualitas menjadi penting untuk terus dijaga dan ditumbuhkembangkan demi kemajuan pers sendiri maupun bangsa.

Baca Juga: Layangan Putus Tayang di RCTI Rabu 9 Februari 2022, Ada Reza Rahadian, Putri Marino dan Anya Geraldine

“Kondisi pers yang sehat tentu berdampak pada kualitas berita yang disebarluaskan kepada masyarakat, informasi-informasi yang berbasis data yang aktual, yang faktual, dan tentunya juga yang bertanggung jawab,” katanya.

Di sisi lain, Johnny juga menegaskan bahwa pembatasan kebebasan pers hanya menghasilkan situasi yang kontraproduktif bagi perkembangan bangsa.

“Alih-alih menghasilkan kestabilan, alih-alih menghasilkan kemapanan. Justru menumbuhkan otoritarianisme yang pada akhirnya menimbulkan chaos, disharmoni bahkan disintegrasi,” ujarnya.***

Editor: Ali Hasan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x