YAICI Ajak Masyarakat Tingkatkan Minat Baca untuk Atasi Persoalan Stunting

- 10 Februari 2022, 20:30 WIB
dr. Meita Rahmawati, Arif Hidayat, Ketua Harian YAICI dan Awam Prakoso, pendiri Kampung Dongeng Indonesia
dr. Meita Rahmawati, Arif Hidayat, Ketua Harian YAICI dan Awam Prakoso, pendiri Kampung Dongeng Indonesia /Dok YAICI

KARAWANGPOST - Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Karena itu, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) Bersama Kampung Dongeng Indonesia mengajak masyarakat untuk meningkatkan minat baca.

Hal tersebut dilakukan melalui diskusi dan literasi dengan tema “Kami Sadar Gizi, Siap Bersaing di Era Globalisasi”.

Hasil Programme for International Students Assessment (PISA) tahun 2018 menunjukkan bahwa 70 persen siswa di Indonesia memiliki kemampuan baca rendah (di bawah Level 2 dalam skala PISA). Artinya, mereka bahkan tidak mampu sekadar menemukan gagasan utama maupun informasi penting di dalam suatu teks pendek.

Baca Juga: Jawa Barat Jadi Provinsi dengan Investasi Tertinggi di Indonesia

Kondisi itu diperparah dengan angka minat baca di Indonesia yang juga rendah. Pada tahun 2018, survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa persentase penduduk di atas usia 10 tahun yang membaca surat kabar atau majalah hanya 14,92 persen.

Angka tersebut lebih rendah dari persentase 15 tahun sebelumnya (23,70 persen). Padahal, selama hampir 15 tahun, pemerintah telah menerbitkan berbagai kebijakan nasional untuk mengatasi krisis literasi ini.

Buruknya budaya literasi di Indonesia ini dianggap sebagai pemicu persoalan gizi buruk dan stunting yang tak kunjung usai.

Baca Juga: Bocoran One Piece Bab 1040: Law, Kid vs Big Mom & Kedatangan Zunesha

Ketua Harian YAICI Arif Hidayat dalam kesempatan itu mengatakan, salah satu bukti rendahnya literasi masyarakat adalah masih ditemukannya susu kental manis dikonsumsi sebagai minuman susu.

Halaman:

Editor: Ali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x