Network
KARAWANGPOST - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adalah institusi pemerintah yang salah satu tugas dan fungsinya memberikan informasi pelayanan tanda waktu serta posisi bulan dan matahari.
Dalam hal ini BMKG memberikan data hasil hisab untuk menentukan waktu awal jatuhnya bulan Ramadan kepada Kementerian Agama sebagai referensi dalam penentuan awal bulan hijriyah.
Untuk menentukan waktu awal bulan Ramadan BMKG melakukan rukyat (observasi) hilal di 30 wilayah di Indonesia, proses ini dilakukan setiap bulan.
Baca Juga: Puasa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Seperti kita tahu bahwa salah satu sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sehari-hari adalah kalender Hijriyah yang didasarkan dari peredaran bulan mengelilingi bumi serta bumi bersama bulan mengitari matahari.
Kalender hijriyah menjadi sangat penting bagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar penduduknya beragama islam karena sebagai penunjuk waktu dalam melaksanakan ibadah terutama di bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah.
BMKG berdasarkan hasil observasi hilal yang sudah dilakukan memberikan informasi berdasarkan hisab saat matahari tenggelam agar dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pelaksanaan rukyat hilal, diantaranya:
- Waktu Konjungsi (Ijtima) dan Waktu Terbenam Matahari
- Peta Ketinggian Hilal
- Peta Elongasi
- Peta Umur Bulan
- Peta Lag
- Peta Fraksi Iluminasi Bulan
- Objek Astronomis Lainnya yang berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
- Data Hilal Matahari Terbenam untuk kota-kota di Indonesia
Baca Juga: Ramalan Harian Shio Ayam Jantan, Senin 28 Maret 2022
Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan, BMKG merekomendasikan beberapa hal sebagai pertimbangan dalam proses Rukyat Hilal.
