Perbedaan Pendapat Tentang Awal Ramadan 1443 H, Kementerian Agama Minta Masyarakat Tunggu Hasil Sidang Isbat

- 31 Maret 2022, 22:18 WIB
Proses pengamatan hilal
Proses pengamatan hilal /Karawangpost/Facebook/ Sigit Wismoko

Forum ini dalam pelaksanaannya nanti akan menjadi salah satu sarana untuk berdiskusi untuk para Ulama dan peserta Sidang yang hadir.

Baca Juga: Resep Herbal Dokter Zaidul Akbar Bersihkan Lendir Saluran Nafas

"Sidang Isbat selama ini menjadi sarana bertukar pandangan para ulama, cendekiawan, maupun para ahli terkait penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah," ucap Adib.

"Hasil sidang isbat ini akan segera diinformasikan kepada masyarakat agar bisa dijadikan sebagai pedoman," jelasnya.

Mengenai masalah perbedaan dalam menentukan awal bulan Ramadan, Adib mengaku bahwa potensi itu ada saja.

Baca Juga: Peringatan Hari Air Sedunia, Jabar Berkomitmen Kembangkan Konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Dia juga mengatakan, sebelumnya pernah juga terjadi perbedaan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.

"Hal itu bisa terjadi karena adanya perbedaan metode penetapan. Ada yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal, ada yang menggunakan Imkanur-Rukyat," ujarnya.

Kepada masyarakat Adib berpesan, jika pun ada beda awal Ramadan, sudah semestinya kita mengedepankan sikap saling menghormati agar tidak mengurangi kekhusyu’an dalam menjalani ibadah puasa.***

 

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Kementerian Agama (Kemenag RI)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah